Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BULAN RAMADHAN: Tekanan Inflasi Di Jateng Diperkirakan 0,2%-0,25%

Bank Indonesia Jawa Tengah memprediksikan tekanan inflasi di Jateng pada bulan puasa esok berada pada posisi kisaran 0,2%-0,25%.
ilustrasi/Antara
ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia Jawa Tengah memprediksi tekanan inflasi di provinsi itu pada bulan puasa esok berada pada posisi kisaran 0,2%-0,25%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Iskandar Simorangkir meyakini pemerintah daerah bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) mampu menjaga pergerakan harga, sehingga kenaikan harga relatif dapat dikendalikan.

Dia mengatakan beberapa komoditas pangan yang mulai memperlihatkan kenaikan adalah telur, ayam ras, dan bawang putih. Sedangkan harga daging sapi tergolong masih bisa dikendalikan, dan gejolak harga gula merupakan dampak dari kebijakan impor gula.

"Inflasi bulan Mei ini diperkirakan pada posisi 0,1%. Menjelang Lebarang, tekanan inflasi akan lebih tinggi. Kalau di Jateng, mungkin berada pada kisaran 0,2%-0,25%," ujarnya, Selasa (24/5/2016).

Berbagai langkah sudah disiapkan guna menjaga pergerakan harga bahan pangan. TPID sudah berencana menggelar pasar murah menjelang Lebaran nanti.

"Kami minta TPID agar melakukan pasar murah secara bersama-sama. Ini dilakukan agar bisa memberi dampak yang lebih besar. Pelaksanaan pasar murah antara satu minggu atau dua minggu sebelum Lebaran," tambahnya.

Sasaran wilayah yang akan dilakukan pasar murah tersebut adalah yang terpantau mengalami gejolak harga yang cukup tinggi dan masih memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi pula.

Menurut dia, apabila salah satu komoditas sudah mengalami kenaikan harga di atas 10%, artinya kenaikan yang terjadi sudah terlalu tinggi atau di atas batas wajar.

Lalu, Perum Bulog juga sudah mulai melakukan operasi pasar khususnya terhadap komoditas yang telah mengalami kenaikan harga seperti bawang merah.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga sudah menyediakan subsidi transportasi, terkait distribusi terhadap komoditas pangan yang terpantau telah mengalami kenaikan harga.

"Pemda Jateng siap menyubsidi dana untuk ongkos transportasinya. Dengan berbagai langkah itu, kami yakin inflasi di Jateng akan relatif terkendali dibanding daerah lain," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper