Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vietnam Perbesar Anggaran Militer US$5 M, Keamanan Asean Memanas?

Vietnam telah meningkatkan anggaran belanja militernya hingga US$ 5 miliar atau sekitar Rp 68 triliun, menyusul pencabutan embargo militer Amerika Serikat pada 2014.
Bendera Vietnam/Ilustrasi
Bendera Vietnam/Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA - Vietnam telah meningkatkan anggaran belanja militernya hingga US$ 5 miliar atau sekitar Rp 68 triliun, menyusul pencabutan embargo militer Amerika Serikat pada 2014. Kebijaksanaan Vietnam ini segera memicu sejumlah negara di Asia Tenggara meningkatkan kemampuan militernya untuk mengimbangi Vietnam.

Tahun lalu, menurut Stockholm International Peace Research Institute, jumlah total anggaran Vietnam untuk belanja peralatan tempur senilai US$4,4 miliar, sekitar Rp59,9 triliun atau 8% dari total belanja negara. Angka ini sangat dramatis bila dilihat dari anggaran militer 2005. Ssaat itu Vietnam membelanjakan fulus sebesar US$1 miliar (Rp13,6 triliun).

Jon Grevatt, dari Asia Pacific Defense Industry Analyst di IHS Jane's, memperkirakan belanja pertahanan Vietnam meningkat dari Rp68 triliun tahun ini menjadi US$6,2 miliar atau sekitar Rp84,4 triliun pada 2020. 

Jumlah ini boleh dibilang meningkat sangat  tinggi meskipun bila dibandingkan dengan anggaran belanja militer negara-negara di dunia, anggaran Vietnam tidak seberapa. Amerika Serikat adalah negara paling besar menghabiskan dananya untuk pertahanan.

Menurut data SIPRI, AS membelanjakan dana sebesar US$596 miliar atau sekitar Rp8.109 triliun pada 2015. China menempati urutan kedua dengan anggaran US$215 miliar atau sebesar Rp2.925 triliun tahun lalu.

Selama berapa tahun ini, sekitar 80% anggaran militer Vietnam dibelanjakan membeli perlengkapan tempur dari Rusia.  Vietnam juga telah meningkatkan kemampuan tempur dari darat ke darat dan armada lautnya, terutama pada pertahanan pantai sehingga mereka memerlukan senjata anti baterei kapal perang dan misil. "Seluruh kekuatan udara Vietnam dipasok dari Rusia," tulis data tersebut seperti dikutip dari Tempo.co, Selasa (24/5/2016).

Sejak AS mencabut sanksi militer ke Vietnam pada 2014, negeri Paman Sam itu mulai membanjiri Vietnam dengan berbagai senjata perang. Baru-baru ini AS mengirimkan enam kapal perang ke Vietnam untuk membantu memperkuat pengawalan pantai dan melawan ambisi China di Laut Cina Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper