Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUNUNG SINABUNG ERUPSI: Status Masih Awas

Status Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, masih tetap dalam status awas di tengah belum bertambahnya korban jiwa atau tetap sebanyak tujuh orang dari total yang terkena luncuran awas panas sembilan orang.
Pelajar Sinabung Gunakan Masker Sejumlah siswa SD melintas di jalan yang dipenuhi debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung seusai bersekolah di Desa Gajah, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5/2016). /Antara
Pelajar Sinabung Gunakan Masker Sejumlah siswa SD melintas di jalan yang dipenuhi debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung seusai bersekolah di Desa Gajah, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5/2016). /Antara

Kabar24.com, MEDAN - Status Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, masih tetap dalam status awas di tengah belum bertambahnya korban jiwa atau tetap sebanyak tujuh orang dari total yang terkena luncuran awas panas sembilan orang.

"Status Sinabung masih tetap awas. Hingga Senin (23/5/2016) sore, jumlah yang tewas masih tetap tujuh orang dan dua lainnya sedang dirawat di RS Umum Pemerintah (RSUP) H Adam Malik, Medan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, H Saleh Idoan Siregar di Medan.

Kondisi dua warga yang sedang dirawat dikabarkan lumayan baik setelah dilarikan dari tempat awal dirawat yakni RS Efarina Etaham di Kabanjahe, Karo, pascasemburan awan panas Gunung Sinabung, Sabtu, 21 Mei.

Dia mengakui, untuk meningkatkan pencegahan agar zona merah di kawasan Gamber tidak lagi dimasuki warga, Satgas Penanganan Erupsi Gunung Sinabung berencana membangun tembok.

"Pengawasan keluar masuk ke lokasi zona merah semakin diperketat tim khususnya aparat. Diharapkan masyarakat mematuhi aturan pemerintah untuk tidak memasuki zona merah," katanya.

Masyarakat, kata Saleh Idoan, harus memikirkan keselamatan diri mengingat juga belum bisa dipastikan kapan Gunung Sinabung berhenti erupsi.

"Pemerintah sangat memahami perasaan masyarakat ingin kembali melakukan aktivitas seperti biasanya atau sebelum bencana.Tetapi warga juga harus menyadari pentingnya keselamatan jiwa dari segalanya mengingat erupsi Sinabung tidak bisa diprediksi," katanya.

Gunung Sinabung mengalami erupsi terakhir kali pada Sabtu, 21 Mei dan akhirnya memakan korban sebanyak sembilan orang dimana tujuh d antaranya sudah tewas.

Tujuh warga Desa Gamber yang tewas itu itu masing-masing Karman Meliala (60), Irwansyah Sembiring, Nanin br Sitepu (50), Leo Perangin-angin (25),Mulia Ginting (45), Ersada Ginting (55) dan Ibrahim Sembiring (51).

Sedangkan dua warga yang sedang dalam perawatan di RSUP H Adam Malik yakni Cahaya br Tarigan (63) dan Cahaya br Meliala (73).

"Musibah di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Karo hendaknya merupakan musibah terakhir. Masyarakat harus meningkatkan penjagaan diri lebih baik antara lain dengan mematuhi larangan masuk ke daerah zona merah," katanya.

Kabid Pelayanan Medis RSUP H Adam Malik Medan, Qodri Fauziah Tanjung, menyebut,  luka bakar Cahaya br Tarigan, dalam kondisi serius karena terbakar 60 persen, sementara luka bakar Cahaya br Meliala sekitar 30 persen.

"Tim dokter hingga kini sedang merawat intensif kedua korban tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper