Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebun Raya Bogor Surga Dunia

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan Kebun Raya adalah surganya dunia berada di dalam Istana dengan keindahan alam, hijaunya pohon menyejukkan udara dan mata yang memandang.
Kebun Raya Bogor/lipi.go.id
Kebun Raya Bogor/lipi.go.id

Bisnis.com, BOGOR -  Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan Kebun Raya adalah surganya dunia berada di dalam Istana dengan keindahan alam, hijaunya pohon menyejukkan udara dan mata yang memandang.

"Banyak tamu yang datang ke Bogor mengatakan Kebun Raya dan Istana Bogor adalah surganya dunia, kebun raksasa yang berada di tengah kota, hijau dan nyaman," kata Bima saat menghadiri acara HUT ke 199 Kebun Raya Bogor-LIPI, Rabu (18/5/2016).

Menurut Bima, sebuah keberkahan bagi Kota Bogor memiliki kebun raya. Tetapi yang menjadi persoalan kondisi di luar kebun raya sudah seperti dunia lain, kesemrawutan arus lalu lintas serta keberadaan pedagang kaki lima mengganggu keindahan dan kenyamanan.

"Kalau di dalam istana dan kebun raya kita seperti berada di surga, begitu keluar kita merasa di dunia lain. Kebun raya hijau karena pohon, di luar pagarnya hijau karena angkot," kata Bima.

Pemerintah Kota Bogor, lanjut Bima, memiliki ikhtiar untuk mengembalikan jati diri (khitoh) Kota Bogor sebagai Kota Hijau (green city) dan Kota Pusaka (heritage).

"Dua hal ini yang kita banggakan dari masa ke mas Bogor kota hijau dan kota pusaka," katanya.

Menurut Bima, Bogor salah satu kota hijau pertama yang dikenal sebelum dua abad lalu di belahan dunia timur. Menjadi tugas wali kota untuk mengembalikan jati diri tersebut dan menyatukan Kebun Raya menjadi bagian dari penataan menunju Kota Sejuta Taman.

Tahun lalu, Pemkot Bogor telah merenovasi 10 taman tematik, dan tahun ini akan merenovasi Lapangan Sempur menjadi tempat yang representatif buat masyarakat beraktivitas olahraga maupun berekreasi menghirup udara segar.

"Pemkot Bogor mengambil langkah-langkah besar penataan kota salah satunya persoalan kemacetan yang terpusat di pusat kota yakni sekeliling istana dan kebun raya," katanya.

Kebijakan sistem satu arah, lanjutnya sebagai salah satu upaya penyelamatan Kebun Raya Bogor dari dampak emisi yang dihasilkan oleh karbon kendaraan yang berputar-putar di pusat kota.

"DLLAJ dan Kepolisian harus berperan, jika tidak surga dunia yang kita miliki tidak akan terlihat oleh mata dunia. Jika PKL menumpuk dan parkir kendaraan yang sembarangan," katanya.

Setelah sistem satu arah, ujarnya, tahun ini juga akan dilanjutkan dengan pembangunan trotoar untuk pedestrian di sekeliling Kebun Raya dan Istana Bogor. Hal ini akan mendorong tingkat kunjungan warga Jabodetabek menikmati udara segar dan suasana pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki.

"Daya tarik Kota Bogor nantinya bergantian untuk jooging dan sepedahan. Karena luas trotoar yang ada akan diperlebar hingga tiga meter," katanya.

Bima mengatakan, Istana dan Kebun Raya Bogor dirancang seperti Rumah Putih (Whith House) di mana Presiden dapat berinteraksi menyapa warga dari Istana.

"Saya sudah bicara empat mata dengan Presiden. Semua ini bisa terwujud jika tertata dan ter konsolidasi dengan baik," kata Bima.

Lebih lanjut Bima mengatakan, Pemerintah Kota Bogor akan melakukan redistribusi fungsi pusat kota menjadi kawasan pusaka. Mengurangi kendaraan yang melintas dengan mendorongnya ke pinggiran kota.

"Pusat Kota akan menjadi kota pusaka, di mana aktivitas yang arahkan berjalan kaki dan bersepeda. Kendaraan yang diperbolehkan adalah yang ramah lingkungan," katanya.

Bima menambahkan, pembangunan tempat parkir di sekitar Kebun Raya Bogor menjadi keniscayaan untuk mengakomodir pengunjung yang datang. Hal ini untuk menyeimbangkan kebun raya sebagai pusat konservasi dan juga MICE tourism.

"Menjelang dua abad Kebun Raya Bogor momentum kembalikan jati diri Kota Bogor," katanya.

Kepala PKT Kebun Raya LIPI Didik Widyatmoko mengatakan, pada peringatan HUT ke 199 Kebun Raya semakin mengokohkan kontribusi sebagai benteng terakhir penyelamatan flora nusantara melalui pembangunan kawasan konservasi ex-situ berbasis kebun raya.

Ia menyebutkan, upaya penyelamatan flora dalam bentuk kebun raya bukanlah amanah yang ringan. Membutuhkan tekad dan komitmen kuat dari semua pemangku kepentingan, terutama Kebun Raya Bogor itu sendiri.

"Kebun Raya Bogor sebagai institusi yang melaksanakan pelayanan publik, kami juga dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper