Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Sistem Listrik Palu Bertambah 24 MW

PLN berhasil merampungkan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (150 kV) yang menghubungkan Gardu Induk Sidera (Palu Baru) dengan Gardu Induk Silae/Tipo pada sistem kelistrikan Palu, Sulawesi Tengah.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, MANADO - PLN berhasil merampungkan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (150 kV) yang menghubungkan Gardu Induk Sidera (Palu Baru) dengan Gardu Induk Silae/Tipo pada sistem kelistrikan Palu, Sulawesi Tengah.

Rampungnya seluruh pekerjaan transmisi sepanjang 56 kilo meter sirkuit (kms) terdiri dari 89 tower ini, ditandai dengan proses  koneksi, pemberian tegangan, dan sinkron yang dilakukan Kamis (28/04) pukul 20.20 WITA dengan mengalirkan energi listrik dari PLTA Poso ke kota Palu.

Dengan demikian pasokan listrik untuk kota Palu dan sekitarnya normal kembali setelah mendapat tambahan 24 Megawatt (MW) dan diharapkan tidak ada lagi pemadaman bergilir karena kekurangan daya seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Pembangunan jaringan transmisi 150 kV dari GI Palu Baru ke GI Silae total membutuhkan waktu hampir 40 bulan sejak awal pembangunannya hingga hari ini. Diharapkan akan membantu sistem kelistrikan Palu dan sekitarnya, utamanya dengan memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Poso, sehingga pemanfaatan energi baru dan terbarukan, yaitu energi listrik dari air akan dapat dioptimalkan," ujar Manajer Senior Public Relations Agung Murdifi PT PLN (Persero), dalam keterangan pers, Sabtu (30/4).

Menurutnya, dengan beroperasinya jaringan transmisi ini sangatlah berarti, karena menjadi salah satu solusi dalam mengatasi defisit daya yang mengharuskan PLN melakukan pemadaman beberapa waktu terakhir.  “Tambahan 24 MW yang didapatkan dari trafo berkapasitas 30 MVA ini tentunya akan membuat pasokan listrik di Kota Palu dan sekitarnya menjadi tercukupi,".

Saat ini, beban puncak sistem kelistrikan Palu pada malam hari mencapai 90 MW sementara pada siang hari sekitar 80 MW. Sistem kelistrikan Palu sempat mengalami defisit daya sebesar 40 MW pada 9 April lalu akibat berhenti beroperasinya dua unit mesin PLTU Mpanau sebagai persiapan masuknya unit 3 dan 4 yang ditargetkan beroperasi pada awal Juni 2016.

Angka defisit tersebut sudah berkurang mulai 23 April sejak sejak beroperasinya kembali 2 unit tersebut, namun masih menyisakan kekurangan daya sebesar 15 MW. Adanya tambahan daya 24 MW ini berarti kekurangan daya tersebut bisa dipenuhi dan terdapat cadangan daya sebesar sekitar 9 MW.

Agung menambahkan, pihaknya akan terus memantau agar seluruh pembangkit bekerja maksimal. Selain itu, PLN terus berupaya memperkuat sistem kelistrikan kota Palu untuk mengantisipasi beban puncak yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Selain membantu mengatasi defisit daya yang terjadi, kehadiran transmisi ini juga membantu menurunkan biaya produksi listrik. Jika dibandingkan dengan biaya produksi listrik yang dihasilkan melalui mesin diesel, maka dalam setahun, PLN dalam setahun berpotensi mendapatkan penghematan biaya produksi listrik sebesar kurang lebih Rp105 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper