Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Korea Selatan Melambat pada Kuartal Pertama 2016

Ekonomi Korea Selatan melambat pada kuartal I/2016 akibat kelesuan ekspor yang membebani investasi perusahaan dan konsumen yang mengurangi pengeluarannya.
Indeks Kospi/Bloomberg
Indeks Kospi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Korea Selatan melambat pada kuartal I/2016 akibat kelesuan ekspor yang membebani investasi perusahaan dan konsumen yang mengurangi pengeluarannya.

Bank of Korea (BOK) dalam pernyataan resminya pada Selasa (26/4/2016)mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) naik 0,4% dari kuartal sebelumnya. Sementara ekonomi tumbuh 2,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi tetap melambat, meskipun pemerintah telah memajukan belanja fiskal nya dan melanjutkan diskon pajak konsumsi untuk mobil. Bank sentral Korea memangkas proyeksi PDB 2016 menjadi 2,8% pada april, karena pertimbangan pelemahan tiga bulan pertama tahun ini.

Gubernur BOK Lee Ju Yeol mengatakan ekonomi harus tetap berada dalam jalur perbaikan secara bertahap pada kuartal ini.

“Pertumbuhan Korea Selatan terkait erat dengan volume ekspor yang merosot pada awal tahun ini, yang juga membebani investasi perusahaan. Sementara penurunan konsumsi terutama disebabkan oleh peningkatan pengeluaran pada kuartal sebelumnya,” kata Ekonom NH Investment & Securities Co An Ki Tae.

Komponen PDB

Pinjaman investasi turun 5,9% dari kuartal sebelumnya, sementara ekspor turun 1,7%, dan konsumsi turun 0,3%. Sementara itu, belanja pemerintah naik 1,3% dan investasi sektor konstruksi tumbuh 5,9%.

Direktur Jenderal BOK Jeon Seung Cheol mengatakan pinjaman investasi jatuh di sektor mesin dan peralatan transportasi, dan perlambatan investasi mungkin akan membebani produksi di masa yang akan datang.

Dia mengatakan konsumsi turun karena pemerintah telah menangguhkan diskon konsumsi pajak awal tahun ini, sebelum kembali melanjutkan kebijakan tersebut pada Februari, dan juga ada efek dari penguatan konsumsi pada kuartal IV/2015. Konsumsi menunjukkan pemulihan pada Maret, setelah rilis produk baru untuk mobil dan mobile phone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper