Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisi Eropa Diminta Desak RI Selesaikan Dampak Negatif Bisnis

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker untuk mendesak Indonesia mengambil langkah untuk menghentikan dampak negatif operasi bisnis
Eksploitasi sumber daya alam/JIBI-Alby Albahi
Eksploitasi sumber daya alam/JIBI-Alby Albahi
Kabar24.com, JAKARTA -- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker untuk mendesak Indonesia mengambil langkah untuk menghentikan dampak negatif operasi bisnis.
 
Koordinator Kontras Haris Azhar mengungkapkan pihaknya mengalami kesulitan terkait dengan dampak negatif yang serius dengan operasi bisnis perusahaan, terutama di sektor ekstraktif.
 
Dia menuturkan terjadi penyitaan lahan dan pengusiran paksa tanpa kompensasi yang layak. 
 
Dia menegaskan terdapat sekitar 562 kasus yang terdokumentasikan, termasuk pembunuhan, penculikan, ancaman dan intimdasi berkaitan dengan operasi bisnis perusahaan.
 
"Kami meminta anda untuk mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengambil langkah kongkret untuk segera menangani akar permasalahan yang menyebabkan dampak negatif dari operasi bisnis dan berdampak terhadap masyarakat," demikian surat Kontras, Jumat (22/4/2016).
 
Diketahu, Presiden Jokowi melakukan lawatan ke Eropa dan melakukan dengan pelbagai pemimpin di negara-negara kawasan tersebut. Di antaranya adalah Perdana Menteri Inggris David Cameron.
 
Kontras menyatakan  Komite Ekonomi, Sosial dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCESCR) pada Mei 2014 menemukan bahwa implementasi dari proyek ekstraktif,  minim pemantauan yang layak dari dampak hak asasi manusia dan lingkungan.
 
Sebagai tambahan, UNCESCR  mencatat bahwa proyek-proyek tersebut dinilai tidak membawa manfaat yang nyata untuk para masyarakat lokal. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper