Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan: Kepesertaan di Sulsel Hanya 10,34%

Kepesertaan tenaga kerja di Sulawesi Selatan dalam jaminan sosial ketenagakerjaan pada kuartal pertama tahun ini hanya sekitar 10,34% dari total target hingga akhir 2016.
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com

Kabar24.com, MAKASSAR - Kepesertaan tenaga kerja di Sulawesi Selatan dalam jaminan sosial ketenagakerjaan pada kuartal pertama tahun ini hanya sekitar 10,34% dari total target hingga akhir 2016.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar, Rasyidin, mengatakan realisasi penambahan tenaga kerja baru yang terdaftar dalam kepesertaan itu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi pekerja yang ada di daerah tersebut.

Adapun pada tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar mengincar 199.950 tenaga kerja di Sulsel untuk terdaftar dalam kepesertaan sekaligus memberikan jaminan sosial dalam beberapa segmen.

"Tetapi, awal tahun ini masih cukup rendah dari target kita. Apalagi tingkat pemahaman tenaga kerja terhadap manfaat kepesertaan yang masih rendah," katanya kepada Bisnis, Kamis (21/4/2016).

Rasyidin memerinci, tenaga kerja penerima upah (PU) atau formal di Sulsel yang dibidik masuk dalam kepesertaan pada tahun ini sebanyak 105.546 pekerja, sedangkan yang terealisasi pada kuartal I/2016 hanya 18.737 pekerja.

Sementara itu, tenaga kerja bukan penerima upah (BPU) atau informal di Sulsel yang dibidik sebanyak 14.404 pada tahun ini, di mana kuartal pertama 2016 hanya mampu terjaring sebanyak 1.949 pekerja.

Kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi pada segmen badan usaha yang mendaftarkan karyawan dalam kepesertaan, di mana sepanjang Januari-Maret 2016 hanya 562 badan usaha terjaring atau hanya 18,82% dari target sebanyak 2.986 perusahaan.

Menurut Rasyidin, sebagian besar pengusaha atau pemilik perusahaan cenderung masih masih menganggap kepesertaan dalam BPJS dapat menggerus margin keuntungan dan masuk dalam klasifikikasi beban operasional.

"Sebagian besar belum menjadikan ini sebagai kewajiban, belum lagi masih lemahnya penegakan dan pengawasan hukum Disnaker setempat. Ini pula yang menjadi kendala dalam memperbesar kepesertaan," kata Rasyidin.

Kendati demikian, lanjutnya, edukasi secara berkelanjutan dengan menggandeng instansi maupun asosasi pekerja terus digencarkan disertai dengan sosialisai terkait benefit yang diperoleh pekerja jika terdaftar dalam kepesertaan.

Di sisi lain, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar telah mencairkan pembayaran klaim jaminan hingga Rp40 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Adapun total pencairan klaim tersebut terdiri atas klaim jaminan hari tua (JHT) sebesar Rp39,22 miliar dari 5.616 kasus, klaim jaminan kematian (JKm) sebesar Rp1,05 miliar dari 67 kasus, dan klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) sebesar Rp730,13 juta dari 50 kasus.

Sementara itu, iuran yang terhimpun dari iuran tenaga kerja formal sebesar Rp55.35 miliar, sedangkan iuran tenaga kerja informasl sebanyak Rp64,33 juta.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sulsel Simon Lopang mengatakan, tingkat keikutsertaan perusahaan di Sulsel telah berada pada angka 60% dari total sekitar 12.000 perusahaan yang masuk dalam pengawasan Disnaker.

Di sisi lain, jumlah tenaga kerja di Sulsel sebanyak 3,4 juta orang, kumulatif formal dan informal. Sedangkan yang baru terproteksi dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan hanya berkisar 162.000 pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper