Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ongkos Angkut Minyak di Sumur Wonocolo Naik

PT Pertamina EP Asset 4 menaikkan ongkos angkut minyak dari kawasan sumur tua Wonocolo, Bojonegoro dari Rp1.389/liter menjadi Rp1.666,39/liter, guna menyesuaikan dengan perkembangan harga minyak dunian
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.comJAKARTA- PT Pertamina EP Asset 4 menaikkan ongkos angkut minyak dari kawasan sumur tua Wonocolo, Bojonegoro dari Rp1.389/liter menjadi Rp1.666,39/liter, menyesuaikan perkembangan harga minyak dunia.

Field Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto menjelaskan keputusan menaikkan ongkos angkut tersebut diharapkan dapat mendorong para penambang untuk menyetorkan semua hasil produksinya kepada operator, dan tidak menjualnya secara ilegal.

"Sebelumnya dihargai Rp1.389/liter karena harga minyak dunia mengalami penurunan, dan penentuan harga ganti ongkos angkat angkut memang tergantung dari harga jual minyak dunia," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (7/4/2016).

Agus memaparkan perhitungan tarif angkut minyak yang baru tersebut telah menyesuaikan dengan kesepakatan antara penambang dan paguyuban, dengan memperhitungkan kesejahteraan, jaminan kesehatan penambang, serta CSR.

Menurutnya, Pertamina EP telah melakukan sosialisasi kenaikan ongkos angkut tersebut sejak awal April melalui sejumlah paguyuban yang mengoordinasi para penambang.

Jumlah harga minyak itu sesuai dengan harga ICP (Indonesian Crude Price), berdasarkan kondisi harga minyak dunia. Dari ICP tersebut, sebesar 70% di antaranya dipergunakan untuk menentukan ongkos pengganti angkat-angkut ke paguyuban, sebagai harga per liter.

Terkait dengan keluhan penambang bahwa pembayaran pembelian minyak dari paguyuban sering terlambat dan ada biaya pemotongan yang besar, Agus mengatakan Pertamina EP akan berupaya melakukan pembicaraan dengan pihak perbankan, sehingga paguyuban bisa menerima pendanaan, dan tidak terjerat pada pendanaan investor yang terkadang mengambil presentase keuntungan dari kelompok paguyuban.

"Saya akan coba bicara dengan pihak perbankan, nantinya perjanjian antara pertamina EP dengan paguyuban bisa dipakai sebagai kolateral, sehingga perbankan mau mengucurkan dana bagi kelancaran usaha dan operasi penambang," tuturnya.

Saat ini jumlah produksi yang diterima pemilik wilayah kerja produksi Sumur Minyak di Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Pertamina EP Asset 4 per harinya hanya sekitar 250-350 barel.

Padahal, kata Agus, jika semua penambang itu menyetorkan hasil produksi sumur minyak tua kepada Pertamina maka diperkirakan bisa mencapai 1.000 sampai 1.200 barel/hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper