Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahas Otopsi Siyono, PP Muhammadiyah Temui Kapolri

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menemui Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti terkait kasus kematian Siyono, terduga teroris asal Temanggung yang meninggal saat diperiksa oleh Densus 88.
Busyro Muqoddas/Antara
Busyro Muqoddas/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menemui Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti terkait kasus kematian Siyono, terduga teroris asal Temanggung yang meninggal saat diperiksa oleh Densus 88.\

Usai menemui Kapolri, Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menuturkan bahwa tim advokasi PP Muhammadiyah juga turut menangani kejanggalan dalam kasus kematian Siyono tersebut.

“Menyangkut kasus Siyono, termasuk pemberantasan terorisme itu tugas Kepolisian dan kami menghormati. Muhamadiyah cuma sebatas melakukan tugas-tugas kemanusiaan termasuk menyantuni orang yang merasa punya masalah. Dan aspek advokasi hukum itu juga termasuk masalah yang ditangani oleh lembaga advokasi Muhammadiyah,” tuturnya, Senin (4/4/2016).

Haedar mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan  kasus Siyono serta mengawasi langkah-langkah dalam prosedur di internal polisi.

“Respon kapolri cukup bagus termasuk meningkatkan kerja sama dengan Muhammadiyah. Kami akan mengamati dan memantau seberapa jauh langkah-langkah, apakah ada kekeliruan prosedur di internal polisi,” ujarnya.

Haedar juga menuturkan bahwa PP Muhammadiyah telah menunjuk tim dokter yang bergerak d ibidang forensik untuk ikut terlibat dalam otopsi jenazah Siyono.

Penunjukkan tim forensik tersebut, terangnya, juga bekerjasama dengan pihak kepolisian.

Namun, tambahnya, tim dokter tersebut berada dibawah kewenangan Komnas HAM.

“Nanti kami menunggu hasilnya dari tim forensik yang ditunjuk oleh Komnas HAM. Timnya dari kedokteran Muhammadiyah dan Kepolisian. Dokter Muhamadiyah itu, oleh Komnas HAM, diminta untuk masuk dalam tim forensik. Dan kami memang punya dokter yang perannya ada di forensik,” terangnya.

Meski membahas mengenai proses otopsi jenazah Siyono, Ketua Umum PP Muhammadiyah mengatakan tidak membahas kelanjutan setelahnya.

“Kami tidak bahas itu (kelanjutan usai otopsi),” tuturnya.

Disinggung mengenai uang pemberian Polri kepada keluarga Siyono, Busyro Muqodas selaku salah satu Ketua PP Muhammadiyah mengatakan bahwa uang tersebut masih berada di tangan PP Muhammadiyah.

“Uang 2 gepok itu berada dalam simpanan kami (tim advokasi). Suratmi (istri Siyono) tidak ingin menerima. Dan sudah saya sampaikan ke Kapolri, uangnya masih utuh,” ujarnya.

Kendati demikian, Busyro mengatakan bahwa Kapolri tidak ingin berkomentar apakah uang tersebut merupakan pemberian pihak kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper