Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELUNCURAN RUDAL IRAN: Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Tertutup

Dewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (14/3/2016) mengadakan pertemuan tertutup mengenai peluncuran rudal Iran belum lama ini, dan Amerika Serikat serta rusia memiliki pendapat yang berbeda mengenai masalah tersebut.
Fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz/Reuters-Presidential Official Website-Handout
Fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz/Reuters-Presidential Official Website-Handout

Bisnis.com, NEW YORK -  Dewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (14/3/2016) mengadakan pertemuan tertutup mengenai peluncuran rudal Iran belum lama ini, dan Amerika Serikat serta rusia memiliki pendapat yang berbeda mengenai masalah tersebut.

Badan PBB dengan 15 anggota itu bertemu secara tertutup atas permintaan Amerika Serikat, yang mengusahakan reaksi Dewan atas peluncuran dua rudal oleh Iran pada 9 Mare.

"Ini pantas mendapat reaksi Dewan," kata Samantha Power, Wakil Tetap AS untuk PBB, kepada wartawan setelah pertemuan DK, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Saat ini, Washington mendorong DK bertindak mengenai peluncuran rudal Iran, yang digambarkan oleh Power sebagai "provokatif dan merusak kestabilan".

Namun, Vitaly Churkin, Duta Besat Rusia di PBB, mengatakan kepada wartawan bahwa peluncuran rudal oleh Iran tersebut tidak melanggar resolusi terkait Dewan Keamanan.

"Seruan berbeda dengan larangan. Jadi, secara hukum orang tidak melanggar seruan, orang dapat mematuhi seruan atau dapat mengabaikan seruan itu," kata Churkin. "Ada perbedaan hukum di sini." Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yang membangkang terhadap ancaman AS mengenai pengembangan rudal balistik oleh Iran, pada 9 Maret "berhasil" melakukan uji-coba penembakan dua rudal balistik dalam pelatihan militer di seluruh negeri tersebut.

Rusal Qadr-H dan Qadr-F ditembakkan dari Dataran Tinggi Alborz Timur di Iran Utara dan dapat menghantam sasaran di Pantai Makran di bagian tenggara negeri itu. Masing-masing rudal tersebut memiliki jarak jelajah 1.700 kilometer dan 2.000 kilometer.

Pada awal Maret, Amerika Serikat mengatakan meskipun uji-coba rudal balistik oleh Iran belum lama ini tidak melanggar Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA), masalah tersebut dapat menjadi sumber keprihatinan buat Barat dan masalah itu bisa dibahas di Dewan Keamanan.

JCPOA adalah kesepakatan yang dicapai pada Juli antara Iran dan enam negara besar di dunia, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, setelah perundingan nuklir yang berlangsung lama.

Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan kalau diputuskan bahwa uji-coba rudal balistik oleh Iran adalah pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB, Teheran dapat menghadapi "beberapa konsekuensi".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/Xinhua-OANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper