Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tip untuk Jadi Peneliti Terkenal

Profesor dari Universitas Chiba, Tokyo, Jepang Josaphat Tetuko Sri Samantyo memberi tip kepada mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) agar bisa menjadi peneliti terkenal.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA - Profesor dari Universitas Chiba, Tokyo, Jepang Josaphat Tetuko Sri Samantyo memberi tip kepada mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) agar bisa menjadi peneliti terkenal.

"Untuk bisa menjadi peneliti terkenal baik di tingkat nasional maupun internasional ada tips yang harus dilakukan yaitu konsistensi penelitian, banyak publikasi, originalitas, dukungan masyarakat dan mempunyai spirit riset," ujarnya di Pekanbaru, Kamis (25/2/2016).

Terkait konsistensi, dia mengatakan sangat perlu ditekankan. Minimal peneliti harus konsisten pada satu bidang penelitian yang sama selama lima tahun.

Hal itu penting untuk menciptakan kepercayaan pada masyarakat terhadap hasil penelitian.

"Orang akan melihat kita ahli di bidang apa dengan konsisten pada satu bidang penelitian, jangan berganti-ganti penelitian karena akan membuat orang bingung," tambahnya.

Kemudian, selain itu publikasi juga diperlukan agar penelitian dapat dikenal masyarakat luas. Publikasi dapat dilakukan melalui jurnal, agar bisa mendapat penghargaan. Selanjutnya, jika mendapat penghargaan bisa saja dipublikasikan di media massa.

Tip terakhir adalah menguatkan orisinalitas yang akan menjadi ciri kuat dalam suatu penelitian. Keaslian penelitian seseorang biasanya karena telah terbiasa membuat "logbook" atau coret-coretan.

"Harus memulai corat-coret ketika mendapat ide, apapun idenya harus dicatat, kemudian patenkan, jangan dipresentasikan dulu sebelum dipatenkan," lanjutnya.

Josaphat lahir di Bandung, Jawa Barat pada 25 Juni 1970; umur 45 tahun dan menjabat sebagai Profesor penuh di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang dan sebagai profesor/dosen tamu di berbagai universitas.

Dis adalah salah satu pemegang paten antena mikrostrip (antena berbentuk cakram berdiameter 12 sentimeter dan tebal 1,6 milimeter) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit, penemu circularly polarized synthetic aperture untuk pesawat tanpa awak dan small satelilte [5], serta radar peramal cuaca 3 dimensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper