Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR RIAU: Stok Logistik untuk Korban Banjir Menipis

Pemerintah Provinsi Riau mengaku stok logistik untuk korban banjir untuk Kabupaten Kampar mulai menipis.
Warga berusaha mengangkat anaknya ke atap rumah ketika terjadi banjir luapan Sungai Kampar di Desa Pulo Lawas Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (9/2/2016)./Antara-Rony Muharrman
Warga berusaha mengangkat anaknya ke atap rumah ketika terjadi banjir luapan Sungai Kampar di Desa Pulo Lawas Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (9/2/2016)./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau mengaku stok logistik untuk korban banjir untuk Kabupaten Kampar mulai menipis.

Edwar Sanger, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau mengatakan pihaknya mengupayakan menambah stok beras dan bahan makanan dari Kementerian Sosial.

"Khusus untuk di Kampar, Pemerintah Provinsi Riau telah menyalurkan bantuan 1,2 ton beras dan bahan makanan, beberapa waktu yang lalu. Namun kini, stoknya menipis. Sementara warga masih dievakuasi di posko banjir dan masih membutuhkan sembako," katanya, Rabu (10/2/2016).

Sementara itu, korban banjir masih menerima bantuan dari sejumlah perusahaan dan komunitas sosial terus berupa uang, pakaian bekas, bahan makanan, dan lainnya. Tim BPBD, TNI, Polri dan warga setempat masih fokus mengevakuasi korban banjir.

Selain Kampar, musibah banjir juga menerpa Kabupaten Rokan Hulu dan Kuantan Singingi. Masing-masing sungai di kabupaten itu meluap akibat tingginya curah hujan. Ketinggian air mencapai 150 cm atau setara dengan tinggi leher orang dewasa.

Edwar merincikan, sedikitnya 1012 rumah terendam banjir di Kampar. Sementara di Rokan Hulu tercatat1020 rumah terendam banjir. Sebanyak 544 rumah di Kabupaten Kuantan Singingi juga terendam banjir.

Bencana banjir itu juga menyebabkan 3000 ha sawah tenggelam Sedikitnya 1.126 ha sawah tidak lagi dapat diselamatkan. Ribuan binatang ternak juga tak bisa diselamatkan. Selain itu, peternak ikan lele dan patin juga mengalami kerugian jutaan rupiah.

Banjir itu menyebabkan jalan lintas Riau-Sumbar terputus. Akibatnya distribusi bahan makanan dari Sumbar akan terganggu. Hal ini dikhawatirkan akan membuat stok pangan menipis dan mengalami gejolak harga. Pasalnya, bahan makanan di Riau umumnnya diimpor dari Sumbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper