Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merkel Minta Percepat Bantu Imigran Suriah

Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak semua pihak untuk berhenti bicara dan mulai membangun langkah nyata untuk membantu para imigran di Turki.
Ilustrasi-para pengungsi Suriah di atas kapal karet menuju Yunani/Reuters
Ilustrasi-para pengungsi Suriah di atas kapal karet menuju Yunani/Reuters

Bisnis.com, ANKARA - Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak semua pihak untuk berhenti bicara dan mulai membangun langkah nyata untuk membantu para imigran di Turki, sesuai dengan janji Eropa untuk bantuan miliaran dolar pekan lalu.

“Kita butuh langkah nyata. Ini tidak membantu anak dari Suriah yang jadi imigran di sini atau orang Turki yang harus berbagi kamarnya dengan para imigran Turki. Kita sudah berjanji memberi 3 miliar (dolar AS), mereka ingin cepat melihat sekolah,” kata Merkel saat mengunjungi Ankara, Turki, pada Senin (8/2/2016).

Dia ingin agar pertolongan pada imigran ini tidak terjegal oleh birokrasi yang rumit. Dia mengaku terkejut dengan peneritaan orang-orang Suriah di Aleppo dan menyalahkan serangan bom yang berasal dari pihak Rusia yang pro-Pemerintah Suriah.

Merkel kembali mengingatkan untuk melihat kembali resolusi No. 2254 yang turut didukung oleh Rusia. Dia mengatakan pemboman telah memaksa puluhan ribu warga sipil melarikan diri. Tindakan Rusia dinilai melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditandatangani Moskwa pada Desember lalu.

Resolusi itu mengatakan bahwa Dewan Keamanan menuntut untuk menghentikan serangan kepada warga sipil tanpa ditunda-tunda lagi. Selain itu penggunaan senjata yang sewenang-wenang seperti serangan bom dari udara.

Sebelumnya, resolusi 2254 selain mengatur masalah larangan serangan terhadap warga sipil dan anjuran untuk gencatan senjata, tapi juga dalam waktu 18 bulan akan dilaksanakan pemilihan umum yang akan diselenggarakan di bawah pengawasan PBB dan transisi politik akan dipimpin pihak Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper