Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Australia Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek Bagi 1 juta Warga China-Australia

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengungkapkan harapan terbaiknya bagi masyarakat China di Australia pada Tahun Baru Imlek.
Perayaan Tahun Baru Imlek di Australia/Reuters-David Grey
Perayaan Tahun Baru Imlek di Australia/Reuters-David Grey

Kabar24.com, CANBERRA - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengungkapkan harapan terbaiknya bagi masyarakat China di Australia pada Tahun Baru Imlek.

"Kepada semua teman-teman kami di Cina dan komunitas Asia Timur lainnya salam saya untuk Tahun Baru Imlek," kata Bishop dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Xinhua.

"Kami menyambut tahun monyet, simbol optimisme, energi dan kreativitas (dan termasuk zodiak China saya). Dalam menanggapi tantangan yang terbentang selama dua belas bulan ke depan, kita harus berusaha untuk menarik kualitas-kualitas yang sama, "tambahnya

Bishop juga menyatakan harapannya agar semua pihak memperoleh kebahagiaan, kesuksesan dan kemakmuran, dan kesehatan yang baik, untuk tahun baru.

"Xin Nian Kuai Le!" serunya.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull telah secara konsisten memuji "kecemerlangan dan energi" dari masyarakat China untuk menambah keragaman multikultural dalam masyarakat modern Australia.

"Salah satu hal terbesar tentang bangsa multikultural kami adalah bahwa kami semua dapat menikmati festival yang dirayakan bangsa lain dan sama-sama menyenangkan," katanya dalam sebuah posting di Facebook.

"Kekayaan terbesar dari Australia tidak di bawah tanah tetapi berjalan di atasnya dan harmoni kami dalam keragaman adalah kekuatan terbesar kami," tegasnya

Turnbull menyatakan tidak bisa membayangkan Australia modern tanpa kecemerlangan dan energi dari China, Vietnam dan masyarakat lainnya yang membawa semangat festival Tahun Baru Imlek ke Australia.

Diperkirakan ada hampir 1 juta orang keturunan China yang tinggal di Australia.

Menurut Sensus Australia 2011, lebih dari 865.000 warga Australia merupakan keturunan China, yang berarti sekitar 4 persen dari populasi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper