Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUNASLUB PARTAI GOLKAR: Agung, Ketum Harus Muda dan Tak Tercela

Politisi Partai Golkar Agung Laksono menginginkan calon ketua umum partai berlambang beringin tersebut merupakan kaum muda, memiliki kemampuan yang mumpuni, dan tidak tercela.
Wapres Jusuf Kalla (tengah) selaku Ketua Tim Transisi Partai Golkar didampingi dua petinggi Partai Golkar Agung Laksono (kiri) dan Aburizal Bakrie melambaikan tangan, di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (3/2)./Antara-Sigid Kurniawan
Wapres Jusuf Kalla (tengah) selaku Ketua Tim Transisi Partai Golkar didampingi dua petinggi Partai Golkar Agung Laksono (kiri) dan Aburizal Bakrie melambaikan tangan, di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (3/2)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -  Politisi Partai Golkar Agung Laksono menginginkan calon ketua umum partai berlambang beringin tersebut merupakan kaum muda, memiliki kemampuan yang mumpuni, dan tidak tercela.

"Tidak hanya muda saja, tapi juga yang punya kemampuan mumpuni dan tidak tercela," kata Agung di kantor Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Yang dimaksud tidak tercela oleh Agung ialah yang memiliki rekam jejak yang baik, dan tidak terlibat kasus hukum.

Selain itu Agung juga menjelaskan bahwa calon ketua umum harus yang sudah lima tahun terlibat dalam kepengurusan. Mantan Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol yang dibatalkan oleh Kementerian Hukum dan HAM tersebut juga menekankan pada unsur politik uang yang tidak boleh lagi diterapkan pada Musyawarah Nasional Luar Biasa dalam menentukan calon ketua umum.

"Dapat dukungan daerah. Dukungan visi misi, bukan dukungan transaksional," jelas Agung.

Ia pun menyambut baik keterlibatan Komisi Pemberantasan Korupsi yang menyatakan telah mendeteksi kemungkinan adanya politik uang dalam Munaslub Partai Golkar seperti yang dikatakan oleh salah satu komisionernya Saut Situmorang.

"Kami gembira KPK turut memantau pemilihan ketua umum agar tidak dilumuri oleh 'money politic'," ujar Agung.

Agung dan Aburizal Bakrie yang selama satu setengah tahun terakhir terlibat konflik dualisme kepengurusan Partai Golkar sepakat untuk tidak mencalonkan kembali sebagai ketua umum.

Keduanya juga sudah kembali bersatu dan mendukung penyelenggaraan Munaslub untuk memilih calon ketua umum baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper