Bisnis.com, MEDAN-- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara (Sumut) memproyeksi pertumbuhan ekonomi akan berkisaran 5,1%--5,5% pada tahun depan bisa tercapai seiring ditandai permintaan domestik yang kuat dan kinerja net ekspor yang membaik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Difi A. Johansyah mengatakan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan akan ditopang oleh keseimbangan internal dan eksternal yang tetap terjaga. Sumut sebagai provinsi yang masih bergantung dengan hasil sumber daya alam, katanya, perbaikan harga komoditas akan menjadi salah satu faktor pendorong dalam pertumbuhan ekonomi.
"Daya beli masyarakat akan membaik sejalan dengan membaiknya harga komoditas. Ditambah lagi membaiknya daya beli masyarakat juga akan ditopang oleh inflasi yang terjaga," katanya dalam Pertemuan Tahunan BI 2015 di Medan, Senin (14/12/205).
Menurutnya, harga komoditas unggulan yang membaik juga diyakini akan menjadi sweetener bagi kinerha perdagangan luar negeri Sumut. Diharapkan, atas peningkatan harga komoditas unggulan Sumut, katanya, perbaikan kinerja ekspor pada periode selanjutkan akan lebih baik dibandingkan tahun ini.
Difi optmis konsumsi swasta juga akan membaik tercermin pada indeks keyakinan konsumen (IKK) yang meningkat. Hasil survei konsumen dilakukan BI menunjukkan pembaikan IKK meski masih pada level yang terbatas. Di sisi lain, BI memproyeksikan pada 2016 konsumsi rumah tangga akan berada di kisaran 4,7%--5.1%.
"Kita masih menghadapi kendala pertumbuhan ekonomi yang belum optimal, dimana bisa pertumbuhan tinggi itu akan sejalan dengan masuknya impor demikian," ungkap Difi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel