Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia 10 Orang Terkaya di Indonesia 2015 Versi Majalah Forbes

Rendahnya harga minyak yang diiringi dengan melemahnya nilai tukar rupiah serta penurunan harga minyak sawit dan batu bara selama dua tahun terakhir berkontribusi pada turunnya nilai kekayaan sejumlah orang terkaya di Indonesia.
Forbes/Ilustrasi
Forbes/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Rendahnya harga minyak yang diiringi dengan melemahnya nilai tukar rupiah serta penurunan harga minyak sawit dan batu bara selama dua tahun terakhir berkontribusi pada turunnya nilai kekayaan sejumlah orang terkaya di Indonesia.

Berdasarkan Daftar Orang Terkaya versi Forbes, total 50 orang terkaya di Indonesia mengalami penurunan kekayaan sebesar 9% atau sekitar US$9 miliar. Daftar lengkap dapat dilihat di www.forbes.com/indonesia serta edisi terbaru Forbes Asia dan Forbes Indonesia.

Dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com hari ini, Kamis (3/12) menyebutkan pengusaha rokok dan bank Budi dan Michael Hartono kembali berada di peringkat teratas selama tujuh tahun berturut-turut, dengan kekayaan sebesar $15,4 miliar, meskipun total kekayaannya mengalami penurunan lebih dari $1 miliar dibandingkan dengan tahun lalu.

Pengusaha rokok lainnya Susilo Wonowidjodjo tetap berada di posisi kedua dengan nilai kekayaan sebesar $5,5 miliar, turun dari $8 miliar tahun lalu. Orang terkaya ketiga yaitu konglomerat Anthoni Salim, dengan kekayaan sebesar $5,4 miliar, turun $500 juta dibanding tahun sebelumnya.

Kelompok usahanya, Grup Salim, membeli 34% saham di perusahaan pengolahan gula Filipina, Roxas Holdings Inc. serta ambil bagian dalam pengambilalihan Goodman Fielder, perusahaan makanan terbesar di Australia dan Selandia Baru, sebesar $1 miliar.

“Tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, dan penurunan nilai kekayaan dari orang terkaya di Indonesia mencerminkan realitas yang terjadi.” Ujar Justin Doebele, Penasihat Redaksi Forbes Indonesia.

Enam pebisnis kehilangan status sebagai miliarder. Diantaranya adalah Edwin Soeryadjaya (No. 33, dengan kekayaan $930 juta) dan Sukanto Tanoto (No. 34, $880 juta), yang juga sama-sama bergerak di sektor komoditas. Soeryadjaya memiliki 60% saham di perusahaan publik Saratoga Investama Sedaya, yang bergerak di bidang investasi batubara, minyak dan gas, serta kelapa sawit – nilai sahamnya turun sekitar 30%.

Sementara itu, Tanoto mengalami persentase penurunan terbesar karena anjloknya estimasi nilai perusahaan kelapa sawitnya Asian Agri, yang merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan 22%, hanya 10 orang dari daftar orang terkaya tahun ini yang nilai kekayaannya meningkat. Bachtiar Karim (No. 7, $3,3 miliar) mengalami kenaikan sebesar $1,3 miliar dari tahun lalu. Selain itu juga ada pengusaha media Eddy Kusnadi Sariaatmadja, yang naik ke peringkat 15 dengan nilai kekayaan sebesar $1,6 miliar. Tahun lalu, ia berada di peringkat 40 dengan nilai kekayaan $820 juta.

Terdapat dua nama baru dalam daftar tahun ini. Pendatang baru tersebut adalah Osbert Lyman dari Grup Lyman, yang sebagian besar kekayaannya berasal dari bisnis properti. Lyman berada di peringkat 43 dengan nilai kekayaan $600 juta. Pendatang baru berikutnya yaitu Iwan Lukminto, pemimpin Grup Sritex, perusahaan tekstil terpadu terbesar di Asia Tenggara.

Lukminto berada di peringkat 45 dengan nilai kekayaan sebesar $540 juta. Soetjipto Nagaria (No. 50, $400 juta) merupakan satu-satunya pebisnis yang kembali masuk dalam daftar orang terkaya tahun ini, berkat meningkatnya harga saham dari perusahaan propertinya, Summarecon.

Tahun ini, jumlah kekayaan minimum untuk masuk ke dalam daftar adalah $400 juta, turun dari tahun lalu dengan nilai kekayaan minimum $500 juta.

Daftar 10 besar orang terkaya di Indonesia adalah:

1. Budi & Michael Hartono; US$15,4 miliar

2. Susilo Wonowidjojo; $5,5 miliar

3. Anthoni Salim; $5,4 miliar

4. Eka Tjipta Widjaja; $5,3 miliar

5. Chairul Tanjung; $4,8 miliar

6. Sri Prakash Lohia; $4,7 miliar

7. Bachtiar Karim; $3,3 miliar

8. Boenjamin Setiawan; $3 miliar

9. Mochtar Riady; $2,2 miliar

10. Tahir; $2 miliar

 Daftar ini disusun berdasarkan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga maupun individu, nilai saham, analis dan sumber lainnya. Peringkat ini mencerminkan kekayaan keluarga, termasuk kekayaan yang dibagi dengan keluarga besar, seperti pada kekayaan Susilo Wonowidjojo.

Nilai kekayaan dari perusahaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar rupiah tanggal 13 November 2015. Perusahaan privat dinilai berdasarkan perusahaan publik yang bergerak di bidang yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper