Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tokoh Sentral ISIS di Indonesia

Indonesia dinilai ikut menjadi target teroris pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Ilustrasi-Tentara Irak turunkan bendera ISIS/Reuters
Ilustrasi-Tentara Irak turunkan bendera ISIS/Reuters

Kabar24.com, BANDUNG-- Indonesia dinilai ikut menjadi target teroris pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan para pendukung ISIS sudah jelas ada di Indonesia. Juga ada yang keluar negeri untuk menegakkan khilafah, konsep pemerintahan negara Islam di dunia.

“Mereka ingin membentuk khilafah, juga di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim,” kata Saud seusai kuliah umum di Universitas Langlangbuana, Bandung, Kamis (26/11/2015).

Beberapa waktu lalu, muncul ancaman serangan teror lewat video berdurasi sembilan menit di media sosial. Pengancam itu diduga Santoso Abu Wardah, yang mengancam akan meledakkan kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Istana Merdeka.

“Ancaman itu disikapi dengan tenang. Informasi sekecil apa pun kami tampung untuk ditelusuri akurasinya oleh tim,” ucapnya.

SIMAK: WAKATOBI WAVE 2015: Ini Janji Menko Puan

Menurut Saud, jejak pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu masih dilacak. BNPT pun masih menelusuri kepastian Santoso dalam video tersebut.

“Yang sudah jelas, dia (Santoso) tahun lalu sudah dibaiat bergabung dengan ISIS,” ujar Saud.

“Dia menganjurkan pendukungnya untuk bergabung dengan khilafah.”

Saud menuturkan, kelompok pendukung ISIS di Indonesia sudah punya niat melakukan serangan teror.

“Mereka tinggal menunggu kesempatan berbuat. Kita tidak boleh lengah dan sepelekan mereka,” katanya.

 Indikasi itu berdasarkan temuan bom klorin di ITC Depok beberapa bulan lalu yang sama seperti temuan di Suriah.

SIMAK: HABIB RIZIEQ DIPOLISIKAN: Nasihat Bupati Purwakarta untuk Rizieq

Menurut dia, tokoh sentral ISIS di Indonesia bukan Santoso, karena dia sementara diketahui berpusat di Poso, Sulawesi Tengah.

“Tapi ada Abu Bakar Baasyir, Oman Abdurrahman, dan yang lain dari Suriah,” ucapnya.

Namun, soal kekuatan pasukan atau pendukungnya di Indonesia, BNPT belum bisa menentukan besar-kecilnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper