Kabar24.com, JAKARTA -- Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menemukan keluarga pihak tahanan harus mengeluarkan biaya tambahan Rp600 ribu-Rp5,5 juta untuk menyokong hidup tahanan dalam masa pra-persidangan.
Hal itu ditemukan ICJR dalam penelitiannya tentang sistem penahanan di Indonesia. Data yang dhimpun selama Maret 2014-Maret 2015, lembaga itu menemukan 48 kasus yang terindikasi kuat terjadinya tindak penyiksaan, dan perlakuan buruk, serta merendahkan martabat manusia.
ICJR juga menemukan, penahanan sebelum masa persidangan berimbas pada materiil dan imateriil, di antaranya adalah kehilangan pencari nafkah keluarga.
"Ditambah lagi, keluarga perlu mengeluarkan Rp600 ribu-Rp5,5 juta per bulannya," kata Anggara Suwahju, Peneliti Senior ICJR, dalam rilisnya yang dikutip Bisnis.com, Jumat (27/11/2015).
"Penahanan pra-persidangan memaksa munculnya beban biaya langsung pada tahanan dan keluarga.
Dia menuturkan, kewenangan besar tanpa kontrol, sebagian besar oleh kepolisian, mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam melakukan penangkapan dan penahanan. Oleh karena itu, papar Anggara, pihaknya mendorong pemerintah agar merubah sistem penahanan di Indonesia.
"ICJR mendorong pemerintah dalam waktu dekat mengeluarkan aturan mengenai hukum acara praperadilan dangn pengaturan lebih rinci agar memberikan kepastian hukum dan efektifitas bagi pencari keadilan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
