Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua PLTS di Bali Tidak Optimal Beroperasi, Ini Penyebabnya

PLN menyatakan tidak dapat menampung listrik yang dihasilkan oleh dua pembangkit listrik tenaga surya di Kabupaten Bangli dan Karangasem, karena hanya memproduksi listrik sebesar 80 Kwh dari target masing-masing 1 MW.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR— PLN menyatakan tidak dapat menampung listrik yang dihasilkan oleh dua pembangkit listrik tenaga surya di Kabupaten Bangli dan Karangasem, karena hanya memproduksi listrik sebesar 80 Kwh dari target masing-masing 1 MW.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bali PT PLN Amin Subekti menyatakan hasil dari kunjungan ke dua lokasi pembangkit, ternyata banyak yang rusak dan tidak terawat.

“Di Karangasem, bahkan tidak ada orang yang menjaga [lokasi pembangkit tenaga surya],” ungkapnya saat mengunjungi Kantor Gubernur Bali, Senin (23/11/2015).

Penegasan itu disampaikan menanggapi permintaan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang meminta perusahaan negara itu untuk membeli listrik dari kedua pembangkit. Pastika menilai pembelian listrik dapat menjadi tambahan bagi kedua daerah.

Menanggapi penjelasan dari PLN, Pastika menyatakan akan segera melakukan tindak lanjut. Dia mengakui kurang baiknya manajemen dan perencanaan di saat proyek telah selesai, diduga menjadi penyebab pembangkit tersebut tidak berjalan dengan baik.

Mantan Kalakhar BNN ini berjanji akan segera meninjau ke lokasi dan mengharapkan ke depannya, proyek sejenis perencanaannya dilakukan dengan sangat matang dan harus sampai pada kelembagaan serta pengelolaannya setelah proyek tersebut selesai sehingga tidak mangkrak.

“Sayang sekali jika uang negara dibuang- buang seperti itu, kami juga salah kalau kita membiarkan hal tersebut,” ujarnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Karangasem 1 MWp On-Grid, PLTS Bangli 1 MWpOn-Grid dan 6 Unit PLTS 15 kWp Off-Grid diresmikan oleh Jero Wacik pada 2013 silam. Lokasi PLTS berada Bangli, dan di Desa Kubu, Kabupaten Karangasem yang merupakan salah satu desa tertinggal di Bali, dengan potensi sinar matahari yang sangat melimpah. Adapun kapasitas PLTS yang diklaim terbesar tersebut masing-masing mampu menghasilkan kapasitas 1 MW

Proyek pembangunan PLTS ini merupakan yang pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar sementara ini, dan juga merupakan proyek percontohan bagi seluruh provinsi yang ada di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik di daerahnya dengan menggunakan bahan bakar non-BBM. Peresmiannya dilakukan oleh Menteri ESDM saat itu Jero Wacik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper