Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Palsu Merebak, BI Tegaskan Tak Terkait Pilkada

Bank Indonesia tegaskan kenaikan penemuan uang palsu sepanjang 2015 yakni dari Januari hingga Oktober tidak berkaitan dengan rencana pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) pada 9 Desember.
Barang bukti uang palsu
Barang bukti uang palsu
Kabar24.com, JAKARTA - Bank Indonesia tegaskan kenaikan penemuan uang palsu sepanjang 2015 yakni dari Januari hingga Oktober tidak berkaitan dengan rencana pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) pada 9 Desember.
 
Hingga bulan Oktober 2015, Bank Indonesia (BI) menemukan peredaran uang palsu sebanyak 273.223 lembar.
 
Angka ini mengalami kenaikan sebesar 123,7% dari sepanjang 2014 yang sebanyak 122.091 lembar.
 
"Kenaikan uang palsu ini tidak ada perubahan yang berarti, tidak ada kaitan dengan pesta demokrasi," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi di Gedung BI, Senin (23/11/2015).
 
Kenaikan penemuan uang palsu ini, lanjutnya, karena kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian rupiah yang semakin membaik.
 
Pihaknya mengapresiasi partisipasi masyarakat atas penemuan uang paslu.
 
Bank sentral akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat terkait ciri uang palsu ini.
 
"Sebenarnya apa yang kita temukan baik melalui laporan masyarakat ini trennya tidak berubah signifikan. Ini lebih pada kesadaran masyarakat yang semakin baik pada ciri-cirikurs rupiah tersebut," ucap Suhaedi.
 
Dia mencontohkam masyarakat di Nusa Tenggara Timur yang melaporkan transaksi yang mencurigakan di pelabuhan kepada pihak berwajib.
 
Hal ini membuktikan kesigapan masyatakat dan pihak kepolisiannya.
 
"Jadi enggak ada hubungan dengan kegiatan keagamaan atau politik. Ini lebih pada kesadaran masyarakat akan ciri-ciri keaslian uang rupiah," kata Suhaedi.
 
Adapun pecahan uang palsu yang paling banyak beredar hingga bulan Oktober 2015 ditemukan adalah pecahan Rp100.000 mencapai 202.376 lembar, diikuti pecahan Rp50.000 sebanyak 59.848 lembar.
 
Pecahan Rp20.000 mencapai 7.065 lembar, pecahan Rp10.000 sebanyak 1.805 lembar, sebanyak 323 untuk pecahan Rp2.000, dan pecahan Rp1.000 ada 1 lembar.
 
Sementara itu, sebaran temuan uang palsu paling banyak ditemukan di Jawa Timur sebesar 148.904 lembar.
 
Lalu diikuti, DKI Jakarta 49.326 lembar, Jawa Barat 31.439 lembar, Jawa Tengah 17.254 lembar dan beberapa daerah lainnya berada di bawah 10.000 lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper