Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Datangi Istana, Susi Ajak Tiga Anaknya Berfoto dengan Jokowi

Tak seperti biasanya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambangi Istana Kepresidenan dengan memboyong tiga orang anaknya. Jumat (20/11) siang itu, rupanya Susi tidak dipanggil untuk menghadiri rapat dengan Presiden Joko Widodo.
Menteri Perikanan dan Keluatan Susi Pudjiastuti. /Bisnis.com
Menteri Perikanan dan Keluatan Susi Pudjiastuti. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Tak seperti biasanya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambangi Istana Kepresidenan dengan memboyong tiga orang anaknya, Jumat (20/11/2015). Siang itu, rupanya Susi tidak dipanggil untuk menghadiri rapat dengan Presiden Joko Widodo.

Susi dan ketiga anaknya tiba di Istana sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, presiden sedang menggelar pertemuan dengan jajaran direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dipimpin oleh Fahmi Idris.

Setelah itu, presiden menerima laporan dari Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan hasil pertemuan International Energy Agency (IEA) Ministerial meeting yang berlangsung di Paris pada 17-18 November 2015.

Jelang salat Jumat, Jokowi sempat menerima Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir untuk membicarakan persiapan menghadiri KTT Asean di Kuala Lumpur, Malaysia. Baru setelah salat Jumat, Presiden menemui Susi dan ketiga anaknya, Nadine Kaiser, Panji Hilmansyah, dan Alvy Xavier.

"Enggak. Ini bukan masalah kerjaan. Ini anak-anak lagi pada kumpul, pengen foto sama Pak Presiden," ujar Susi yang mengenakan blus warna violet di Kompleks Istana Kepresidenan.

Seusai pertemuan, Susi dan ketiga anaknya bergegas meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan mengendarai mobil van merek Mercedes-Benz dengan plat RI 40.

Susi bahkan enggan melayani pertanyaan soal impor garam industri yang menimbulkan kecemasan kurangnya pasokan yang dikeluhkan oleh para pelaku industri kimia dasar yang tergabung dalam Asosiasi Industri Olefin dan Plastik Indonesia (Inaplas).

"Garam belum kami bahas lagi. Belum tahu saya, kan belum ada pelarangan. Kuotanya bukan di kita, di perdagangan," ucapnya sambil mengangkat bahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper