Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Kabut Asap, Permintaan Bahan Makanan di Riau Anjlok

Kabut Asap, Permintaan Bahan Makanan di Riau Anjlok
Kabut asap. /Antara
Kabut asap. /Antara

Kabar24.com, PEKANBARU-- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat permintaan bahan makanan anjlok 1,39% pada Oktober 2015 karena bencana kabut asap.

Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad mengatakan permintaan bahan makanan turun karena masyarakat enggan membeli bahan makanan di tengah musibah kabut asap. Turunnya permintaan bahan makanan membuat Riau mengalami deflasi 0,15% pada Oktober.

"Riau juga mengalami deflasi pada bulan sebelumnya, 0,38%. Penyebab deflasi, kali ini, masih sama. Karena faktor kabut asap," katanya, Senin (2/11/2015).

Selain bahan makanan, permintaan tiket pesawat juga mengalami penurunan, sekitar 0,3%. Karena kabut asap membuat penerbangan di Pekanbaru lumpuh.

Namun, kabut asap membuat beberapa kelompok mengalami kenaikan, yaitu tarif harga istrik, gas dan bahan bakar naik 0,47%. Kemudian, makanan jadi, minuman dan rokok naik 0,23%.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau, Viator Butarbutar, mengatakan bahwa yang merasakan dampak tersebut adalah pelaku UMKM, tidak bisa menaikkan harga di tengah menurunnya permintaan.

Viator menilai, Pemerintah Provinsi Riau belum memberi solusi yang nyata dalam menangani kabut asap, kebakaran hutan dan lahan sehingga membuat pengusaha rugi dan terancam gulung tikar.

“Kita tidak hanya memerlukan pernyataan soal siaga darurat kabut asap, kebakaran hutan dalan lahan diperpanjang. Kita membutuhkan solusi yang nyata agar dunia perekonomian berjalan dengan baik,” kata Viator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper