Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada Serentak: Presiden Minta Deteksi Dini Daerah Rawan Konflik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Dalam Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri melakukan deteksi dini terhadap potensi kericuhan di sejumlah daerah yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah (pilkada).
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Dalam Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri melakukan deteksi dini terhadap potensi kericuhan di sejumlah daerah yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah (pilkada).

Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri, mengatakan Presiden meminta Kemendagri, BIN, dan Polri mencermati situasi di daerah yang akan menyelenggarakan pilkada. Pasalnya, sempat terjadi konflik dan gangguan keamanan di beberapa daerah.

“Deteksi dini dilakukan di daerah yang justru di luar dugaan timbul konflik. Presiden juga meminta dicermati, karena pilkada serentak tingga sebulan ini suasananya adem-adem saja, tidak seperti pilkada pada lima tahun lalu,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/11).

Tjahjo menuturkan salah satu potensi konflik yang dicermati pemerintah adalah dugaan penggunaan ijazah palsu dan status bebas bersyarat salah satu calon kepala daerah. Dugaan pemalsuan surat rekomendasi dari partai politik pendukung juga menjadi salah satu yang diawasi oleh pemerintah, untuk mengantisipasi konflik.

Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri sendiri telah meminta Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu segera melakukan klarifikasi. Sementara itu kepada calon kepala daerah, pemerintah juga meminta untuk terbuka, agar pilkada dapat diselenggarakan dengan baik.

“Kami mencermati gelagat dinamika mulai daei tahapan pendaftaran, seperti yang muncul di Mataram, kebakaran Kantor KPU di Nusa Tenggara Timur, pemukulan Ketua KPU salah satu daerah, sampai protes yang muncul,” ujarnya.

Pemerintah bersama BIN dan Polri juga mengawasi pelaksanaan pilkada di daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon, dan pro kontra yang terjadi pada saat masa pendaftaran.

Deteksi dini tersebut dilakukan karena pelaksanaan pilkada melibatkan emosional yang lebih tinggi dibandingkan dengan pelaksanaan pemilihan umum anggota legislatif dan pemilihan presiden.

Sekedar diketahui, pada 9 Desember 2015 pilkada serentak akan diselenggarakan di sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 36 kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper