Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT PERUBAHAN IKLIM: Kehadiran Para Kepala Negara Ditunggu

Kehadiran para kepala dan pemimpin negara dinantikan di awal pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi tentang perubahan iklim (Conference of Parties/COP) 21 di Paris, Prancis, guna memperlancar proses kesepakatan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) global.
Perubahan iklim./library.sbbc.edu
Perubahan iklim./library.sbbc.edu

Bisnis.com, JAKARTA ---  Kehadiran para kepala dan pemimpin negara dinantikan di awal pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi tentang perubahan iklim (Conference of Parties/COP) 21 di Paris, Prancis, guna memperlancar proses kesepakatan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) global.

"Memang Pemerintah Prancis mengundang pimpinan negara untuk hadir di awal pelaksanaan COP, biasanya kan di akhir-akhir mereka bertemu," kata Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar usai memberikan keterangan pers pada Temu Stakeholders dalam rangka Persiapan Indonesia menuju Persidangan ADP 2.11 dan COP21/CMP11 UNFCCC Paris di Jakarta, Selasa.

Kehadiran pimpinan atau kepala negara di awal pelaksanaan konferensi ini, menurut dia, untuk memberi isyarat positif dan serius sejak awal masing-masing negara agar komitmen dunia untuk menahan kenaikan dua persen suhu bumi benar-benar terlaksana.

"Ini momen yang kuat memang. Kalau kita hanya cari kesepakatan tidak akan selesai, harus komitmen politik dari pimpinan dan kepala negara," ujar dia.

Dalam proses negosiasi, menurut dia, sering muncul mini politik dari delegasi negara yang hadir, sehingga proses negosiasi menjadi alot. Karena itu, komitmen politik di tingkat pimpinan dan kepala negara perlu ada.

Selain itu, ia mengatakan pertemuan praCOP21 seperti Persidangan ADP 2.11 di Bonn, Jerman, pada 19--23 Oktober, dan pertemuan setingkat eselon I pada 8--10 November di Paris, Prancis, menjadi rangkaian penting dari keberhasilan pelaksanaan COP21.

"Jadi Bu Nur (Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nur Masripatin) harus ada di san. Kalau sampai nggak ada di sana nanti Presidennya dilapori," ujar dia.

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nur Masripatin mengatakan rencananya pertemuan khusus pimpinan atau kepala negara dilakukan di awal pelaksanaan COP 21 yakni pada 30 November 2015.

"Mereka akan berdialog dan menjadi 'guidance' untuk para negosiator," katanya.

Pelaksanaan COP 21 UNFCCC yang melibatkan delegasi dari 196 negara rencananya akan dilaksanakan di Le Bourget, Paris, Prancis, pada 30 November hingga 11 Desember 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper