Kabar24.com, JAKARTA—Liburan pekan pertama Oktober di China seakan menepis kekhawatiran bahwa Negeri Tirai Bambu itu sedang terendam kemandekan pertumbuhan ekonomi.
Tingginya angka penjualan restoran, bioskop dan biro perjalanan selama hari libur nasional ‘Pekan Emas’ menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi China tidak terlalu berpengaruh pada industri pariwisata negara itu.
Masa liburan selama pekan pertama Oktober tersebut menandai perayaan atas berdirinya Partai Komunis China di tengah isu global terkait melambatnya pertumbuhan ekonomi negara itu.
Meski para ekonom pesimistis, masyarakat China tampaknya tetap menikmati liburan tersebut.
Sedikitnya 750 juta perjalanan wisata berlangsung selama tujuh hari, menurut situs kantor berita resmi Xinhua sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (12/10/2015).
Kemacetan lalu lintas yang diiringi tingginya frekuensi penggunaan klakson kendaraan bermotor menandai tingginya perjalanan darat di negara itu.
Diperkirakan 639 juta orang melakukan perjalanan darat selama sepekan, menurut Kementerian Transportasi China.
Di Beijing saja, untuk melayani 11,5 juta turis selama sepekan, pemerintah menyediakan lebih dari 400 toilet bergerak yang dipasang di Lapangan Tiananmen Square.
Sedangkan di kota pantai Xiamen, harga tiket kapal wisata untuk sekali perjalanan ke pulau terdekat yang bisanya seharga 8 yuan (US$1,3) dijual seharga 250 yuan di pasar gelap. Itu terjadi karena tiket yang beredar secara resmi sudah keburu habis.
Lebih dari 4 juta turis melakukan perjalanan ke luar negeri selama periode tersebut, menurut perkiraan Xinhua.
Jepang, Korea Selatan dan Thailand merupakan tiga tujuan kunjungan utama dari masyarakat China ke luar negeri, demikian laporan biro perjalanan wisata Tuniu Corp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel