Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemusnahan 2 Juta Ayam Tidak Berdampak Signifikan Terhadap Harga di Bekasi

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi menilai kebijakan pemusnahan dua juta ekor ayam yang dilakukan Kementerian Pertanian tidak berdampak signifikan terhadap harga di pasaran.
Pekerja memilih ayam pedaging untuk dijual ke pasar di sebuah penampungan ayam milik pengepul di Malang, Jawa Timur, Selasa (9/6)./Antara-Ari Bowo Sucipto
Pekerja memilih ayam pedaging untuk dijual ke pasar di sebuah penampungan ayam milik pengepul di Malang, Jawa Timur, Selasa (9/6)./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, BEKASI - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi menilai kebijakan pemusnahan 2 juta ekor ayam yang dilakukan Kementerian Pertanian tidak berdampak signifikan terhadap harga di pasaran.

Slamet Waluyo, Kepala BPS Kota Bekasi, menuturkan, hal ini terjadi karena perubahan gaya hidup masyarakat dan penurunan daya beli masyarakat terhadap daging ayam di Kota Bekasi.

Namun tepat atau tidaknya langkah Kementan tersebut akan terlihat pada satu bulan setelah kebijakan itu direalisasikan. "Karena memang masyarakat sedang tidak lagi tertarik kepada ayam. Cukup banyak varian bahan makanan jadi yang menjadi lifestyle masyarakat perkotaan," katanya, Rabu (7/10/2015).

Sementara itu, data BPS Kota Bekasi menunjukkan terjadi deflasi 0,38% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,37 pada September.

Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan harga pada tiga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 2,62%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,13%.

Kelompok bahan makanan mengalami deflasi tertinggi sebesar 2,62%. Adapun, sub kelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi adalah daging dan hasil-hasilnya sebesar 10,83% lantaran turunnya harga komoditi daging ayam ras dan ayam hidup.

"Masyarakat kebanyakan jenuh dengan daging setelah lebaran, sehingga stok banyak dan harga menjadi turun," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper