Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: Rektor UIN Riau Tawarkan Solusi Ini

Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau Prof Munzir Hitami dalam akun facebooknya mengatakan penyebab terjadinya kebakaran lahan dan hutan yang berulang setiap tahun karena sarana penyimpan air bawah tanah atau hutan sudah hampir punah.
Kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (28/9)./Antara
Kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (28/9)./Antara

Kabar24.com, PEKANBARU – Bencana kabut asap berkepanjangan di wilayah Riau dan sekitarnya telah merugikan banyak pihak.

Untuk mengurangi risiko terulangnya bencana itu, akademisi setempat memberikan beberapa alternatif solusi yang bisa dijalankan pemerintah.

Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau Prof Munzir Hitami dalam akun facebooknya mengatakan penyebab terjadinya kebakaran lahan dan hutan yang berulang setiap tahun karena sarana penyimpan air bawah tanah atau hutan sudah hampir punah.

“Sekali lagi: Musibah asap pasti akan terulang setiap tahun sebab sarana penyimpan air bawah tanah (hutan) sdh hampir punah sehingga lahan atau semak menjadi kering di musim kemarau,” tulisnya, Rabu (7/10/2015).

Untuk mengurangi risiko terulangnya kebakaran lahan dan hutan tersebut, Prof Munzir menyarankan pemerintah untuk membasahi lahan di wilayah Riau dan sekitarnya yang merupakan lahan rawa tersebut.

Beberapa alternatif langkah pembasahan lahan dan hutan tersebut menurut dia yakni pertama dengan melakukan pengairan lewat pengeboran bawah tanah. Tetapi upaya ini kata Munzir akan menambah parah kerusakan lahan karena berpotensi menimbulkan krisis air tanah.

Langkah kedua yakni dengan membangun pipa air dari sungai-sungai yang ada di wilayah tersebut layaknya pipa dari sumur minyak bumi, untuk kemudian dialirkan ke tempat yang rawan terjadinya kebakaran lahan dan hutan.

“Langkah kedua ini yang paling memungkinkan untuk dijalankan oleh pemerintah, memang ini untuk pencegahan dalam jangka panjang agar benar-benar konkret dalam mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan,” katanya.

Hingga saat ini bencana kabut asap di wilayah Riau terus terjadi dan telah berlangsung lebih dari dua bulan. Banyak kerugian yang diderita masyarakat setempat selain gangguan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper