Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BULAN MERAH DARAH (28/9): Malam Ini, Saat Hari Raya Yahudi

Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidan, mengatakan adanya Blood Moon atau Bulan Darah yang akan terjadi 28 September 2015 malam nanti merupakan suatu fenomena alam biasa.
Gerhana bulan total/express.co.uk
Gerhana bulan total/express.co.uk

Kabar24.com, JAKARTA-- Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidan, mengatakan adanya Blood Moon atau Bulan Darah yang akan terjadi 28 September 2015 malam nanti merupakan suatu fenomena alam biasa.

SIMAK: 5 Mitos Terbesar Menurunkan Berat Badan

 Menurut dia, Bulan Darah bukanlah suatu pertanda hari akhir yang harus ditakuti oleh masyarakat.

SIMAK: Sertifikasi Guru Belum Optimal

"Dalam Islam, tanda-tanda kiamat itu sudah jelas, bukan dari adanya fenomena Bulan Darah. Itu hanya gerhana saja," kata Amidan, saat dihubungi, Senin (28/9/2015).

SIMAK: BULAN MERAH DARAH (28/9): Ini Penyebab Tak Tampak di Indonesia

 

"Tidak perlu dikhawatirkan. Karena kiamat itu urusan Tuhan."

Amidan meminta umat Muslim tidak terlalu terbawa keyakinan yang menyebut bahwa kemunculan Bulan Darah atau super blood moon merupakan suatu penanda akan adanya bencana besar.

 "Yang penting berdoa saja bahwa fenomena itu merupakan kuasa Tuhan."

SIMAK:Pesulap Limbad Diduga Curi Jazz

Gerhana bulan nanti malam adalah gerhana bulan darah yang keempat dalam satu rangkaian atau disebut Blood Moon Tetrad.

Disebut tetrad karena empat gerhana bulan total yang posisinya menyebabkan gelombang merah cahaya matahari masuk ke atmosfer bumi, sehingga mengubah bulan menjadi merah.

3 Kali

Blood moon sudah terjadi tiga kali terjadi sejak kemunculan terakirnya pada 15 April 2014. Senin, 28 September 2015, blood moon diprediksi akan kembali terjadi. Fenomena ini diperkirakan akan kembali terjadi pada tahun 2032-2033.

Sejumlah penganut aliran lain percaya bahwa kemunculan fenomena blood moon tetrad atau bulan merah darah merupakan tanda-tanda terjadinya hari akhir atau hari kiamat. Kemunculan fenomena blood moon yang terjadi pada hari-hari perayaan agama Yahudi semakin memperkuat anggapan tersebut.

Kemunculan Blood Moon berturut-turut terjadi tepat pada perayaan Paskah pada April 2014, Sukkot pada Oktober 2014, dan Paskah pada April tahun berikutnya. Terakhir, kemunculan bulan darah akan bertepatan dengan perayaan Yahudi yang dikenal dengan Hari Raya Pondok Daun atau Tabernakel.

Pada 1493, blood moon tetrad juga terjadi bertepatan dengan perayaan keagamaan Yahudi. Saat itu, umat Yahudi diusir dari Spanyol semasa era penaklukan Spanyol.

Blood moon tetrad berikutnya terjadi pada 1949 setelah negara Israel terbentuk. Terakhir, fenomena itu terjadi saat Israel memenangkan perang enam hari melawan negara-negara Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper