Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Saing Lulusan SMK Rendah. Ini Penyebabnya

Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) disiapkan untuk bisa berkompetisi di dunia kerja. Namun faktanya, sejumlah lulusan SMK masih belum mendapat pekerjaan.
Ilustrasi: Siswa merangkai alat penghemat bahan bakar untuk sepeda motor dalam Gelar Teknologi Sekolah Menengah Kejuruan 2015 di Denpasar, Bali, Jumat (8/5)./Antara-Nyoman Budhiana
Ilustrasi: Siswa merangkai alat penghemat bahan bakar untuk sepeda motor dalam Gelar Teknologi Sekolah Menengah Kejuruan 2015 di Denpasar, Bali, Jumat (8/5)./Antara-Nyoman Budhiana

Kabar24.com, JAKARTA – Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) disiapkan untuk bisa berkompetisi di dunia kerja.

Namun faktanya, sejumlah lulusan SMK masih belum mendapat pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya kecocokan antara kurikulum yang diajarkan di SMK dengan kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja.

"Misalnya ada perkembangan teknologi. Sementara yang diajarkan itu teknologi lama. Ada juga missmatch akan informasi. Misalnya, sekarang dibuka mengenai teknologi kereta api yang begitu canggih, sementara yang dipelajari masih lama," ungkap Direktur SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Mustaghfirin Amin di Jakarta, Senin (28/9/2015).

Penyebab lain, tambah Mustaghfirin, adalah perubahan gaya hidup. Salah satu contohnya bidang pertanian yang saat ini sepi peminat.

"Sebetulnya masih sangat dibutuhkan, tapi anak mudanya sudah mau gaya hidup yang baru," ujar dia.

Adanya ketersediaan lapangan kerja dengan jurusan yang ada di SMK yang tidak cocok, menyebabkan lulusan SMK sulit terserap di dunia kerja.

Mustaghfirin mengatakan, tidak adanya dukungan dari masyarakat serta lingkungan dalam penyesuaian lapangan pekerjaan juga merupakan salah satu penghambat.

Mustaghfirin mencontohkan, saat ini lulusan SMK di bidang kelautan sangat diperlukan, namun para anak nelayan tidak didorong untuk mendalami ilmu kelautan.

“Atau anaknya petani malah tidak dianjurkan untuk belajar di pertanian. Ini kan juga merupakan bagian dari kultur yang juga ikut menentukan," tuturnya.

Ke depan, pembangunan SMK akan didorong berdasarkan lapangan pekerjaan yang tersedia dan dibutuhkan di daerah sekitar. Sehingga tidak ada lagi lulusan SMK yang menjadi pengangguran.

"Kita juga akan kerjasamakan dengan industri untuk menyerap tenaga kerja dari SMK sesuai skill yang dibutuhkan di industri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper