Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Wajib Mengabdi, Daerah Terpencil Kekurangan Dokter

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, dirinya akan memperbaiki kualitas fakultas kedokteran di Indonesia terlebih dahulu untuk mendistribusikan dokter yang benar-benar kompeten untuk didistribusikan ke daerah 3T.
/Antara
/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, tidak adanya dokter yang mengabdi di daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T) menjadi penyebab utama kesehatan di daerah tersebut. Pasalnya, pemerintah hingga saat ini tidak mewajibkan lulusan dokter untuk mengabdi di daerah terpencil.

Kepala Pusat Standardisasi Sertifikat dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, Meinarwati,  mengatakan bahwa Kemenkes tidak mewajibkan dokter untuk mengabdi di daerah 3T, melainkan membuka penugasan khusus sukarela untuk dosen yang ingin mengabdi ke daerah terpencil.

"Tapi kita setiap tahunnya kirim tim nusantara sehat ke daerah terpencil yang terdiri dari dokter dan tenaga kesehatan yang dengan sukarela mau mengabdi," ujar Meinawarti dalam konferensi pers di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Dikesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, dirinya akan memperbaiki kualitas fakultas kedokteran di Indonesia terlebih dahulu untuk mendistribusikan dokter yang benar-benar kompeten untuk didistribusikan ke daerah 3T.

"Kami akan perbaiki kualitas fakultas kedokterannya dulu untuk cetak dokter berkualitas baru kita pikirkan distribusi dokter ke daerah terpencil," ungkapnya.

Menurut Nasir, saat ini masih ada beberapa fakultas kedokteran di Indonesia dengan akreditasi di bawah standar. Untuk itu, Kemenristekdikti akan mengeluarkan moratorium pembentukan fakultas kedokteran baru.

"Kami [Kemenristekdikti] ingin menata dulu FK yang sudah ada yang kualitasnya masih kurang. Kita ingin lihat FK di PT baru supaya stabil dulu," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper