Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KECELAKAAN KRL: Begini Respons Menhub Jonan

Jonan menilai faktor penyebabnya berasal dari prasarana mengalami gangguan atau awak kereta yang menjalankan tidak pada tempatnya.
Petugas berusaha mengevakuasi barang dan penumpang yang ada di gerbong ketika terjadi tabrakan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Juanda, Jakarta, Rabu (23/9/2015). Akibat tabrakan tersebut sejumlah penumpang mengalami luka dan perjalanan KRL mengalami gangguan./Antara
Petugas berusaha mengevakuasi barang dan penumpang yang ada di gerbong ketika terjadi tabrakan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Juanda, Jakarta, Rabu (23/9/2015). Akibat tabrakan tersebut sejumlah penumpang mengalami luka dan perjalanan KRL mengalami gangguan./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Penyebab kecelakaan dua KRL di stasiun Juanda dalam tahap investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi, sementara itu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyayangkan terjadinya insiden tersebut.

"Yang pertama tubrukan kereta itu mestinya tidak terjadi karena itu kan persinyalannya otomatis. Kemarin saya tanya Direktur Keselamatan PT KAI bahwa nyala berjalannya normal cuma kemungkinannya beberapa hal," katanya di Jakarta, Kamis (24/9/2015).

Jonan menilai faktor penyebabnya berasal dari prasarana mengalami gangguan atau awak kereta yang menjalankan tidak pada tempatnya. Belakangan diketahui yang menjalankan kereta adalah asisten masinis.

"Kemarin saya dapat laporan juga, saya lihat masinis yang terjepit di sebelah kanan, kalau di kanan yang bawa siapa? Asisten. Ini kan jadi debat panjang," tutur Jonan.

Menhub berpandangan bahwa ketika jam sibuk seperti ketika kejadian, jalur atas atau fly over mestinya dibawa seorang masinis. Asisten boleh membawa kereta namun di lokasi yang jarak antar stasiunnya berjauhan.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M Fadhil mengatakan sinyal yang menggerakkan sinyal hijau, kuning dan merah adalah kereta sendiri artinya sistem yang menggerakkan. Jarak antar kereta diatur melalui sistem.

"KRL yang mengendalikan itu sudah blok terbuka. Yang menggerakkan sinyal hijau kuning merah itu adalah KRL sendiri, sistem yang menggerakkan. Jadi komunikasi itu sudah di-back up oleh sistem," jelasnya.

Tetapi kemungkinan adanya human error dalam menyikapi sinyal tersebut, Fadhil enggan berspekulasi. Ia menyerahkan sepenuhnya pada hasil invetigasi KNKT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper