Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFO HAJI 2015: Pengamanan Jemaah di Masjidil Haram Diperluas

Pengamanan jemaah Indonesia di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, diperluas seiring dengan dua pintu masjid yang diperluas dibuka untuk menampung jemaah dari berbagai penjuru dunia pada musim haji tahun ini.
Crane yang ambruk di kompleks Masjidil Haram, Mekkah, Sabtu (12-9-2015)./Reuters-Mohamed Al Hwaity
Crane yang ambruk di kompleks Masjidil Haram, Mekkah, Sabtu (12-9-2015)./Reuters-Mohamed Al Hwaity

Bisnis.com, MAKKAH -- Pengamanan jemaah Indonesia di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, diperluas seiring dengan dua pintu masjid yang diperluas dibuka untuk menampung jemaah dari berbagai penjuru dunia pada musim haji tahun ini.

"Dengan dibukanya pintu King Abdul Aziz dan Abdullah, maka zona pengamanan, pengawasan, dan perlindungan jemaah di Masjidil Haram direposisi dan diperluas," kata Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daerah Kerja (Daker) Makkah Letkol Jaetul Muchlis Basyir di Makkah, Sabtu. 

Ia menjelaskan setelah Bus Shalawat berhenti operasi sementara pada 19-28 September, maka dua terminal bus dekat Masjidil Haram yaitu Syib Amir dan Bab Ali, itu tidak perlu ada tim keamanan. 

Petugas yang biasa berada di dua terminal tersebut akan dialihkan ke tempat lain di sekitar Masjidil Haram, terutama di pintu-pintu yang mulai terbuka. Apalagi saat ini, semua jemaah calon haji Indonesia yang mencapai sekitar 155 ribu orang telah berada di Makkah. 

Untuk menyiasati keterbatasan jumlah tenaga pengamanan, Muchlis mengatakan akan menempatkan dua orang di pos jaga, satu untuk tetap berada di pos dan satu lagi melakukan penyisiran di wilayah tugasnya. 

"Kami berusaha menggelar operasi lebih strategis sekarang. Salah satunya seragam petugas keamanan yang mudah dikenali jemaah Indonesia," ujarnya. 

Namun menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muchlis juga mengimbau agar jemaah Indonesia menjaga kesehatan dan mengurangi aktivitas ke luar pemondokan di siang hari yang panasnya bisa menembus angka di atas 40 derajat Celcius.

"Siang cukup beribadah di masjid sekitar pemondokan, namun pada malam hari silahkan saja (ke Masjidil Haram). Jangan lupa memberi tahu Karo (kepala rombongan) atau Karu (kepala regu) masing-masing," ujarnya. 

Apalagi saat ini sampai pasca-wukuf, Bus Shalawat tidak beroperasi dan jemaah harus menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki ke Masjidil Haram. "Tingkatkan kewaspadaan saat menggunakan transportasi umum seperti taksi," pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bastanul Siregar
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper