Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Kemiskinan di Sulut Terancam Melonjak Akibat Kekeringan

Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Sulawesi Utara turun 0,10% menjadi 8, 65% pada Maret 2015 (year-on-year), ancaman kemiskinan terancam meningkat.
Dampak musim kemarau/Antara
Dampak musim kemarau/Antara

Bisnis.com, MANADO - Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Sulawesi Utara turun 0,1% menjadi 8, 65% pada Maret 2015 (year-on-year), ancaman kemiskinan terancam meningkat.

Adapun, jumlah penduduk miskin di Sulut mencapai 208.540 jiwa pada Maret 2015, sedangkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2014 sebanyak 208.230 jiwa.

Berdasarkan data yang dirilis BPS, dari 208,54 ribu jiwa penduduk miskin di Sulut, sebanyak 147,83 ribu jiwa tinggal di daerah perdesaan sedangkan 60,710 jiwa sisanya berada di kawasan perkotaan. Capaian tersebut menunjukkan bahwa rasio penduduk miskin di perkotaan menjadi 5,52%, dan pedesaan 11,27%.

Menurut Bupati Sitaro Toni Supit, musim kekeringan kali ini berpotensi terjadi lebih panjang dibandingkan sebelumnya.

"Badan meteorologi setempat melaporkan hal itu. Apalagi, di Sitaro, musim kemarau panjang menyebabkan masyarakat kekurangan air, dan merusak lahan-lahan pertanian," katanya, Rabu (16/9/2015).

Bahkan, dirinya memprediksi produksi unggulan kawasan tersebut yaitu pala, bakal meluncur turun hingga 40% pada tahun ini.

Untuk mengatasi kendala musim tersebut, pihaknya sudah menyiagakan sebanyak empat truk pengisi air untuk menambah pasokan air di desa-desa. Setidaknya, ucapnya, pihaknya harus menyuplai air bersih sebanyak 4.000-5.000 liter setiap dua hari sekali.

"Air bersih itu disediakan untuk mengatasi kekurangan pasokan air minum warga," tambahnya.

Guna menjaga pasokan air bersih untuk Kabupaten Sitaro, dirinya telah memetakan tujuh lokasi yang nantinya akan dilakukan pengeboran. Tidak hanya itu, musim kekeringan juga berpotensi untuk meningkatkan ancaman kebakaran lahan.

Bahkan, Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow mengeluarkan Surat Edaran Nomor 349/BM/VII -2015 tentang Antisipasi Musim Kemarau dan Pencegahan serta Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Surat edaran tersebut ditujukan kepada semua jajaran Pemkab hingga Camat dan Lurah/Kepala Desa se-Minahasa agar waspada terkait segala kemungkinan terjadinya kebakaran lahan.

Untuk itu, dirinya menginstruksikan semua jajaran pemerintahan segera berkordinasi untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan, baik itu akibat dari ulah masyarakat maupun akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper