Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Gandeng Lapan Buru Teroris

Polri akan memanfaatkan teknologi keantariksaan dan kedirgantaraan dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) untuk penegakan hukum termasuk memberantas jaringan teroris.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti/Antara-Akbar Nugroho Gumay
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti/Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Polri akan memanfaatkan teknologi keantariksaan dan kedirgantaraan dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) untuk penegakan hukum termasuk memberantas jaringan teroris.

"Saya awam dengan Lapan, saya pikir hanya bikin peluru kendali dan roket. MoU ini menjadi langkah baik bagi dua pihak untuk berdayakan apa yang bisa dilakukan Lapan baik untuk tugas Polri dalam pelayanan, penegakan hukum, dan tugas kemanusian," kata Kapolri Jendral (Pol) Badrodin Haiti seusai menandatangani noya kesepahaman (MoU) dengan Lapan di Jakarta pada Jumat (4/9/2015).

Menurut dia, banyak hal bisa dilakukan termasuk yang sudah berjalan terkait dengan pemanfaatan data penginderaan jarak jauh yang memberikan informasi lalu lintas yang akurat di masa mudik Lebaran.

Dia berharap terknologi ini juga dapat digunakan pemetaan daerah yang diawasi kepolisian, terutama keberadaan jaringan terorisme Poso.

"Mereka ada di pegunungan, hutan, lokasi jauh dan luas, itu kesulitan kita. Kami harap Densus bisa bekerja sama dengan Lapan, bagaimana menggunakan sistem penginderaan jarak jauh untuk melacak teroris," ujar Badrodin.

Kapolri berharap Lapan dapat mengembangkan teknologi antariksa dan kedirgantaraan seperti pesawat tanpa awak yang dilengkapi dengan sensor khusus untuk mendeteksi keberadaan objek di bawah rimbunnya pepohonan.

"Jika mereka ada di hutan pasti sulit dipotret dari udara. Tapi jika teknologi itu ditambah sensor mungkin bisa deteksi keberadaan sekitar 40 orang yang dicari," ungkapnya.

Badrodin menegaskan keberadaan teroris di Poso harus segera diberantas secara keseluruhan. Jika tidak, mereka akan terus merekrut anggota baru dari dalam dan luar negeri dan menjadi duri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Apa pun itu teknologi yang bisa digunakan, misalnya jika mereka pakai HT (handly talky) kira-kira bisa dideteksi tidak?" ujarnya.

Kemanfaatan dan keberdayaan harus ada dari teknologi yang dimiliki Lapan. Teknologi, menurut dia, terus berkembang begitu pula masyarakat, dunia kejahatan, terorisme, narkotika. "Polri harus bisa mengikuti perubahan itu termasuk dalam penggunaan teknologi antariksa dalam penegakan hukum dan mengungkap kejahatan."

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan MoU antara Lapan dan Polri akan memperkuat layanan yang bisa diberikan Lapan kepada Polri.

"Kami bisa pahami kebutuhan Polri dan juga akan informasikan kemampuan apa yang bisa dimanfaatkan oleh Polri. Dengan komunikasi maka akan semakin intens kami memberikan layanan terbaik kepada Polri," tuturnya.

Lapan, lanjutnya, juga telah memberi layanan kepada Polres di luar Jawa yang membutuhkan komunikasi radio di era 1980-an. "Kami beri frekuensinya, ini memudahkan operasi-operasi Polri. Pada 2014, kami juga diminta Polri untuk operasi khusus."

Dia mengatakan kini Lapan bisa menawarkan data realtime dari pengamatan satelit baik untuk tujuan operasional atau penindakan hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper