Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada Serentak: PPK "Main Curang", KPU Pusat Bisa Tahu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, mengingatkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk tidak bermain dengan membantu perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada).
Ilustrasi-Simulasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2015/Antara-Nyoman Budhiana
Ilustrasi-Simulasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2015/Antara-Nyoman Budhiana

Kabar24.com, JEMBER - Akses internet memungkinkan Komisi Pemilihan Umum bisa mengetahui kecurangan di tingkat kecamatan saat berlangsung pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, mengingatkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk tidak bermain dengan membantu perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada).

"Kawan-kawan PPK jangan main-main dalam pilkada kali ini, karena semuanya sudah bisa diakses, sehingga kalau curang akan ketahuan," katanya saat menghadiri penandatanganan Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Jember di Kantor KPU Jember, Jawa Timur, Sabtu (29/8/2015) malam.

Menurut Arief, sistem informasi terkait tahapan pilkada sudah bisa diakses dan kemudahan aksesibilitas itu sudah dimulai sejak pelaksanaan Pemilihan Legislatif tahun 2014.

"Ada sistem informasi data pemilih, sistem informasi pasangan calon, juga informasi penghitungan suara, sehingga kawan-kawan PPK jangan coba-coba bermain ketika penghitungan suara karena semua hasil penghitungan sejak PPS sudah bisa diakses melalui sistem informasi itu," tegasnya.

Ia kemudian menceritakan kasus hukum yang menimpa sejumlah orang penyelenggara pemilihan umum di sebuah kabupaten karena PPK di kabupaten itu menjanjikan perolehan suara banyak untuk salah satu calon legislator asalkan membayar.

"Namun ketika penghitungan, suara calon legislator itu hanya sedikit dan akhirnya kasus itu dilaporkan ke penegak hukum dan pelapor serta terlapor sama-sama dihukum. Ya, itu di Pasuruan," katanya.

Ia mengingatkan lagi bahwa suara tersebut tidak bisa diotak-atik, sehingga penyelenggara pilkada di tingkat desa, kecamatan, dan daerah harus bekerja secara profesional, agar mendapatkan hasil pilkada yang berkualitas dan memiliki kredibilitas.

Sementara itu, dalam deklarasi kampanye damai tersebut tidak dihadiri oleh pasangan nomor urut satu (1) Sugiarto-Dwi Koryanto, sedangkan pasangan Faida-A. Muqit Arief hadir dalam deklarasi tersebut.

Salah satu tim kampanye Sugiarto-Dwi Koryanto, Anwari mengatakan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) nomor urut satu tersebut masih berada di Jakarta untuk menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pilkada Jember diikuti oleh dua pasangan calon kepala daerah yakni Sugiarto-Dwi Koryanto nomor urut satu yang didukung Partai Gerindra, Golkar, PKS, PKB, Demokrat, dan PPP.

Berikutnya, pasangan Faida-A. Muqit Arief nomor urut dua didukung Partai NasDem, PDIP, Hanura, dan PAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper