Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Melambat, Presiden Minta NU Turun Tangan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ikut berperan memberi pemahaman kepada masyarakat sehubungan gejolak perekonomian global yang berimbas ke dalam negeri.
Presiden Joko Widodo (kiri) diikuti Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (kanan) dan Pengurus PBNU Mustofa Bisri (kedua kanan) menuruni mimbar usai membuka Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8)./Antara
Presiden Joko Widodo (kiri) diikuti Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (kanan) dan Pengurus PBNU Mustofa Bisri (kedua kanan) menuruni mimbar usai membuka Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  ikut berperan memberi pemahaman kepada masyarakat sehubungan gejolak perekonomian global yang berimbas ke dalam negeri.

Hal itu disampaikan Jokowi ketika menerima audiensi PBNU di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (27/8/2015). Pemerintah berjanji akan membawa perekonomian RI kembali stabil dalam waktu satu hingga dua bulan.

"Saya diminta untuk menenangkan masyarakat nahdliyin karena ekonomi yang sedang melemah, untuk memberikan pemahaman kepada mereka, karena ini faktor ekonomi global," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di Kompleks Istana Kepresidenan seusai bertemu Jokowi.

Presiden berpesan, NU juga harus memberikan rasa optimisme di tengah perlambatan ekonomi karena dalam waktu dekat kondisinya bakal membaik. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam mengembalikan ekonomi lebih stabil.

Mendapat pesan itu, Said hanya mengharapkan kepada warga NU pelaku sektor riil seperti petani, pedagang, nelayan terus bekerja keras meningkatkan kinerjanya. 

"Insya Allah tak kurang pangan dan bahan pokok, sehingga presiden akan mempertahankan harga bahan pokok dan BBM tak akan naik. Kita diminta agar memberikan pencerahan," jelasnya.

Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin menambahkan dalam kesempatan itu pengurus juga menyampaikan ucapan terima kasih Presiden telah menghadiri Muktamar ke-33 NU di Jombang.

Kepengurusan yang baru menyatakan siap melakukan kemitraan dengan Pemerintah untuk mengatasi faham-faham yang menyimpang dan radikalisme dari berbagai kelompok atau menanggulangi masalah ekonomi yang dialami oleh negara. 

"Bapak Presiden [menekankan] bahwa negara dalam kondisi yang memprihatinkan karena kondisi global. Karena itu upaya lebih intensif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper