Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Istana : Nasib Pilkada Enam Daerah Masih Digodok

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan hingga malam ini pihak Istana menunggu kepastian dari kementerian teknis sehubungan nasib enam daerah yang berpotensi gagal ikut Pilkada serentak tahun ini.
Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah (kedua kanan) menunjukkan lembar pengumuman di Kantor KPU Blitar, Jawa Timur, Rabu (29/7)/Antara
Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah (kedua kanan) menunjukkan lembar pengumuman di Kantor KPU Blitar, Jawa Timur, Rabu (29/7)/Antara

 

 

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan hingga malam ini pihak Istana menunggu kepastian dari kementerian teknis sehubungan nasib enam daerah yang berpotensi gagal ikut Pilkada serentak tahun ini.

Laporan yang diterima Setneg masih ada enam daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon Pilkada. Sesuai dengan Peraturan KPU No 12 Tahun 2015 bagi daerah yang tidak memiliki lebih dari satu pasangan calon pelaksaaan Pilkada ditunda tahap dua pada 2017.

"Jadi memang sampai sore tadi masih ada enam daerah yang punya calon tunggal. Cuma KPU masih mengecek persyaratan-persyaratan administratif semuanya apakah masih enam atau bisa turun menjadi lebih kecil lagi, maksimum konon enam," kata Pratikno di Kantor Setneg, Senin (3/8/2015) malam.

Menurutnya, saat ini Kementerian Dalam Negeri bertanggungjawab dengan nasib daerah yang hanya memiliki calon tunggal. Mendagri akan berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta mempertimbangkan masukan dari KPU, DPR dan masyarakat luas.

"Tapi intinya adalah bahwa hak konstitusional rakyat dan hak konstitusional calon ya, itu saya yakin penting untuk dilindungilah ya. Jangan sampai gara-gara seorang politisi yang kuat kemudian membuat yang lain tidak berani berkompetisi justru membuat yang lain kehilangan hak konstitusionalnya untuk mencalonkan diri," jelas Pratikno.

Kemendagri, Kemenkumham dibawah koordinasi Kemenpolhukam sedang menggodok nasib enam daerah tersebut. Setnag dan Seskab pun menunggu hasilnya agar bisa segera dikonsultasikan dengan presiden. "Saya kira besok bisa secepatnya dikonsultasikan pada presiden," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper