Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor China Bidik Investasi di Sumbar

Sejumlah investor asal China menyatakan minatnya untuk berinvestasi sektor energi terbarukan dan pembangunan sejumlah infrastruktur di Sumatra Barat.
Perbaikan jalan provinsi/Ilustrasi
Perbaikan jalan provinsi/Ilustrasi

Bisnis.com, PADANGSejumlah investor asal China menyatakan minatnya untuk berinvestasi sektor energi terbarukan dan pembangunan sejumlah infrastruktur di Sumatra Barat.

Konsulat Jenderal Republik Rakyat China (RRC) di Medan Zhu Honghai mengatakan Sumbar memiliki potensi energi terbarukan yang besar, namun tidak mampu dimanfaatkan secara optimal karena minimnya infrastruktur. Infrastruktur yang minim menghambat masuknya investasi. Saya lihat persoalan utama di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur, katanya seusai bertemu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu (29/7/2015).

Dia menyebutkan pemerintah China akan ambil bagian dalam sejumlah proyek infrastruktur untuk mendorong percepatan pembangunan di Tanah Air, serta menanamkan investasi di berbagai sektor.

Dalam pertemuan itu, Zhu berkomitmen meningkatkan investasi negeri Panda di Sumatra Barat. Apalagi, selama ini sejumlah perusahaan asal China sudah berinvestasi membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), infrastruktur jalan, dan agribisnis. Dia berjanji menjembati akses 500 BUMN bonafit asal negeri tersebut untuk berinvestasi di Sumbar.

Sejumlah sektor yang diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur, pengembangan energi panas bumi, industri dasar, pertanian, dan pariwisata.Adapun, pemerintah setempat menawarkan sektor energi terbarukan atau panas bumi (geothermal), infrastruktur, dan pariwisata sebagai jualan utama. Apalagi, Sumbar dinilai memiliki potensi berlimpah di sektor itu.Salah satunya potensi energi panas bumi, karena potensinya besar sekali dan sesuai dengan target pemerintah untuk percepatan penyediaan energi listrik, kata Gubernur Irwan Prayitno.

Menurutnya, Sumbar memiliki sedikitnya 17 titik geothermal dengan potensi energi mencapai 1.650 MW. Dari jumlah tersebut, baru lima titik sudah dikelola swasta, yakni PT Supreme Energy dan Hitay Energy asal Turki.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Masrul Zein mengatakan kerjasama dengan China akan ditingkatkan menyusul kebijakan pemerintah mendorong masuknya investasi asing.

Saat ini, katanya, sebuah perusahaan asal China dengan bendera PT Baik Chance Multiindustry tengah mengajukan izin pembangunan pabrik semen di Nagari Tanjung Lolo, Kabupaten Sijunjung.Selain itu, investasi negara tersebut juga menyasar sektor energi dengan pembangunan sejumlah pembangkit PLTMH berkapasitas 2 MW, sektor pertanian, dan pariwisata.Selama ini kerjasama Sumbar dengan China cukup banyak. Sejumlah perusahaan mereka sudah investasi di sini, baik di bidang energi, pertanian maupun pariwisata, ujarnya.

Dia mengatakan Pemprov Sumbar akan menindaklanjuti kerjasama itu dengan menawarkan sektor-sektor potensial untuk investasi, serta memberikan kemudahan proses perizinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper