Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberi wejangan secara khusus kepada calon perwira remaja Polri yang bisa menjadi tolok ukur keberhasilan.
Pertama, polisi bisa menghadirkan rasa aman bagi masyarakat. Rasa aman dari gangguan kejahatan dalam kehidupan sehari-hari, polisi menjadi pelindung warga, bukan sebaliknya menjadi ancaman.
"Jadi, warga akan merasa aman kalau ada polisi, bukan malah menimbulkan rasa takut," kata Joko Widodo dalam acara pembekalan kepada 793 calon perwira TNI dan Polri di Semarang yang dirilis Tim Komunikasi Presiden, Rabu (29/7/2015).
Kedua, menghadirkan ketertiban umum, terutama ketertiban dalam berlalu lintas di jalan raya. Polisi harus menjadi contoh dan edukasi dalam membangun kepatuhan dan ketertiban.
"Jangan sampai justru kewibawaan polisi ditukar dengan imbalan untuk kompensasi ketidakpatuhan warga," tutur Presiden.
Ketiga, menghadirkan kepastian hukum yeng berkeadilan. Jangan sampai penegakan hukum itu runcing ke bawah, tumpul ke atas.
Penegakan hukum tidak bisa dilakukan dengan semangat arogansi kewenangan. Kepentingan pembangunan nasional harus dijaga.
Keempat, Presiden berpesan agar para calon perwira terus belajar karena ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu berkembang.
Sangat ketinggalan apabila para perwira tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi alias gaptek.
"Dalam era globalisasi, penguasan teknologi informasi sangat penting untuk membantu pelaksanaan tugas, baik di lingkungan TNI maupun Polri," ujar Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel