Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rajin Mengeritik, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dicopot

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengganti wakilnya dan Jaksa Agung di tengah maraknya tuduhan skandal keuangan yang melibatkan dirinya.
Perdana Menteri Malaysia M Najib (kanan) dan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin/Reuters
Perdana Menteri Malaysia M Najib (kanan) dan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA-- Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengganti wakilnya dan Jaksa Agung di tengah maraknya tuduhan skandal keuangan yang melibatkan dirinya.

Wakil Perdana Menteri, Muhyiddin Yassin, sering mengeritik Najib sehubungan tuduhan penyaluran dana ke rekening pribadi pemimpin pemerintahan itu dari perusahaan investasi negara. Sebelumnya Najib sudah membantah tuduhan dana sebesar 700 juta dolar AS atau sekitar Rp9,5 triliun yang dikirim ke rekeningnya dari perushaan 1MDB yang didirikan pada 2009.

Sebuah satuan tugas dibentuk untuk menyelidiki kasus tersebut dan sudah membekukan enam rekening bank walau tidak menyebut nama pemiliknya. Saat mengumumkan pencopotan wakilnya, Najib mengatakan perbedaan pendapat tidak sebaiknya diungkapkan di forum terbuka.

"Saya menyambut baik perdebatan sengit, dan saya menerima serta mentolerir kritik maupun perbedaan pendapat. Bagaimanapun proses itu seharusnya berlangsug di dalam kabinet sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan," ujarnya sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (29/7/2015).

Sebagai pengganti Yassin, ditunjuk Menteri Dalam Negeri Zahid Hamidi. Selain Yassin, Jaksa Agung Abdul Gani Patail yang memimpin penyelidikan juga dicopot dari jabatannya bersama dengan empat menteri kabinet lainnya.

Perusahaan investasi 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad menyatakan tidak pernah memberi uang ke Najib dan mengatakan tuduhan itu tidak berdasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : bbc.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper