Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JUSUF KALLA: BPJS Kesehatan Sponsori Ajang Olahraga

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mensponsori beragam ajang olahraga guna memupuk pola hidup sehat sehingga berpotensi menurunkan klaim.
Ilustrasi-BPJS Kesehatan/Jibiphoto
Ilustrasi-BPJS Kesehatan/Jibiphoto
Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mensponsori beragam ajang olahraga guna memupuk pola hidup sehat sehingga berpotensi menurunkan klaim. 
 
"Sekarang ini apa yang ada di pikiran rakyat? Yang terbayang adalah kebijakan kesehatan kita seakan-akan berbunyi: hai rakyatku, setiap Anda sakit, pemerintah tanggung semua jangan khawatir," ujar JK di Bappenas, Rabu (29/7/2015). 
 
Dengan pemikiran tersebut, lanjutnya, masyarakat tidak lagi khawatir atas biaya pengobatan dan cenderung tidak mengutamakan gaya hidup sehat. 
 
Menurut JK, pemikiran tersebut harus diubah melalui kampanye gizi, memperbanyak ajang olahraga, menambah sarana-prasarana penunjang kesehatan, seperti air bersih dan MCK, dan aspek preventif lainnya. 
 
"Saya bilang sama BPJS Kesehatan, Anda harus sponsori pertandingan sepakbola, sponsori anak-anak olaharaga, senam pagi, supaya masyarakat olahraga, orang sehat, anak-anak sehat, supaya Anda diklaim tidak banyak," kata JK. 
 
Lantaran tingginya klaim dan struktur premi yang dinilai belum ideal, BPJS Kesehatan berisiko mengalami defisit neraca keuangan (mismatch) sebesar Rp6 triliun pada tahun ini.
 
Dalam arahan kepada jajaran Bappenas, JK menyinggung rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016. Nota Keuangan dan RAPBN 2015 itu akan dipaparkan Presiden Joko Widodo di depan DPR pada 16 Agustus 2015.
 
Salah satu pos belanja negara yang disinggung adalah anggaran kesehatan yang diamanatkan UU No.36/2009 tentang Kesehatan sebesar 5% dari total belanja negara. Jumlah anggaran kesehatan yang mencapai 5% atau Rp104,75 triliun dari total Rp2.095 triliun nilai RAPBN 2016. 
 
"Ini baru anggaran kementerian, belum BPJS yang bisa Rp40 triliun," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper