Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA SERENTAK 2015: Bermunculan Calon Kepala Daerah Boneka

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan calon kepala daerah boneka susah untuk membuktikannya apakah yang bersangkutan tampil sebagai peserta pilkada hanya formalitas atau sungguh-sungguh.
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (kiri) didampingi gubernur NTT Frans Lebu Raya tiba di Bandara El Tari Kupang NTT, Minggu (12/7). /Antara
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (kiri) didampingi gubernur NTT Frans Lebu Raya tiba di Bandara El Tari Kupang NTT, Minggu (12/7). /Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan calon kepala daerah boneka susah untuk membuktikannya apakah yang bersangkutan tampil sebagai peserta pilkada hanya formalitas atau sungguh-sungguh.

"Saya katakan tadi bagaimana caranya membuktikan dia itu boneka. Apa rumusannya bahwa dia itu boneka, susah kan," ujar Kalla ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (28/7/2015).

JK mengatakan, bahwa calon kepala daerah boneka berpotensi muncul di daerah yang memiliki calon yang susah dikalahkan.

Dikatakan, ada dugaan terdapat kompromi untuk mendukung calon yang kuat yang seakan-akan melawan calon tersebut dengan menjadi calon boneka.

"Akan tetapi, kalau tidak ada lawan, tidak jadi pula itu pilkada. Dilema kan. Mau calon benar-benaran tidak ada yang berani. Ya, formalitasnya ada lawan, ya, itu politik," jelas JK.

Undang-undang mewajibkan batas minimal dukungan 20 persen dari kursi DPRD. Namun, belum menetapkan syarat batas maksimal dukungan.

JK mengatakan, usulan pemerintah adalah partai politik atau koalisi parpol bisa mendaftarkan pasangan calon kepala daerah jika memenuhi perolehan minimum 20 persen dari kursi DPRD dan maksimum 50 persen kursi.

"Supaya jangan ada monopoli ambil semua partai, kan ini usul, ya, ada usul maksimum 50 persen saja, jangan lebih," kata JK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper