Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Ingin Tambahan Anggaran Penyidikan di Bareskrim

Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengatakan Badan Reserse Kriminal Polri perlu mendapat tambahan anggaran penyidikan.
Komjen Budi Waseso (berdiri mengenakan kemeja putih)/Antara
Komjen Budi Waseso (berdiri mengenakan kemeja putih)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA- Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengatakan Badan Reserse Kriminal Polri perlu mendapat tambahan anggaran penyidikan, apalagi institusi yang dipimpin Komjen Budi Waseso itu tengah mengusut sembilan kasus korupsi bernilai triliunan rupiah.

"Kalau Kabareskrim memobilisir penyidik-penyidikan, kita harus siapkan juga anggarannya. Apakah anggaran cukup di Bareskrim? Kalau tidak cukup ya kita ajukan, kenapa tidak?," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Menurut Badrodin, tambahan anggaran penyidikan sangat diperlukan terlebih sedang menelisik kasus besar. Polri, ucap Badrodin, akan mengajukan tambahan anggaran tersebut ke pemerintah. Namun hingga kini masih menunggu laporan pengajuannya dari Kabareskrim.

Badrodin mengatakan Kabareskrim sudah mengajukan laporan soal rencana memobilisir 500 penyidik untuk mengusut sembilan kasus tersebut. Soal berapa besaran anggaran yng dibutuhkan, Kapolri belum mengetahuinya.

Sebelumnya, Kabareskrim berujar dalam penanganan sembilan kasus korupsi bernilai triliunan rupiah, pihaknya membutuhkan tambahan anggaran. Sebabnya, pagu anggaran penyidikan yang sudah disediakan belum mencukupi.

"Artinya kita punya anggaran tetapi tidak mencukupi, jadi saya harus mengajukan melalui Kapolri untuk tambahan anggaran sehingga harapan saya itu bisa kita selasaikan tahun ini," kata Kabareskrim, Kamis (23/7/2015).

Tambahan anggaran tersebut dibutuhkan karena penanganan kasus ini sifatnya khusus dan butuh keseriusan. Pria yang akrab disapa Buwas itu belum dapat menaksir berapa tambahan anggaran yang dibutuhkan dalam menyidik kasus tersebut.

"Karena itu kan di luar daripada program rutin kita ya, karena kasus ini kan kasus-kasus khusus yang harus kita tangani secara serius ya," katanya.

Menurut dia anggaran nantinya disesuaikan dengan bobot kasus yang akan disidik. "Ya enggak tahu, nanti butuhnya dilihat dari bobot kasus itu dan berapa jumlah pelibatan jumlah penyidik," katanya.

Hingga saat ini pihaknya masih terus mengusut dan mendalami kasus tersebut termasuk 23 kasus korupsi ratusan miliar, dan 35 kasus senilai miliaran rupiah.

"Harapan saya seluruhnya bisa kita tangani secara serentak. Makanya saya membentuk tim 500 orang akan bekerja untuk menyelesaikan sluruhnya, jd kita tdk punya utang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper