Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minamas dan Unri Kerja Sama Cegah Kebakaran Hutan di Riau

Kelompok usaha Minamas Plnatation, yakni BNS dan lembaga penelitian dan pengabdiam Masyarakat Universitas Riau menjalankan program kerja sama pencegahan dan penanganan kebakaran hutan di Riau
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU -- Kelompok usaha Minamas Plantation, PT Bhumireksa Nusasejati (BNS) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri) menjalankan program kerja sama pencegahan dan penanganan kebakaran hutan di Riau.

Program yang dijalankan di empat desa yaitu Desa Teluk Bunian, Desa Pelangiran, Desa Penjuru, dan Desa Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir Riau, berbatasan langsung dengan areal kebun kelapa sawit PT BNS.

"Implementasi program ini dijalankan dalam bentuk pendampingan masyarakat desa, pelatihan, dan disertai dengan pembekalan tentang pencegahan dan penanganan kebakaran hutan," kata Peneliti LPPM Universitas Riau, Arifuddin, Kamis (9/7).

Dari pelaksanaan tahap awal, program yang dikukuhkan pada 5 Maret lalu ini telah dapat memetakan kondisi umum dan sosial ekonomi masyarakat setempat dalam bercocok tanam, yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan.

Arifudin mengatakan masyarakat empat desa sekitar lokasi perusahaan mayoritas memiliki usaha bidang perkebunan kelapa.

Hasil komoditas kelapa petani itu, dipasarkan ke berbagai lokasi dan lembaga pemasaran, tetapi permintaan tertinggi berasal dari peminat kelapa bulat tanpa sabut.

"Akibatnya kelapa yang sudah dipanen tadi harus dikupas dan hasilnya menyisakan limbah berupa sabut kelapa," katanya.

Lalu di masyarakat desa ada kebiasaan membakar limbah sabut, karena hingga saat ini belum ada solusi dan rencana jangka panjang dalam pemanfaatan sabut kelapa tersebut.

Akibatnya, sabut kelapa yang dibakar menjadi pemicu terjaidnya kebakaran lahan karena kemungkinan api yang menyala akan menyebar ke lahan kering sekitar yang mudah terbakar.

"Beberapa hal yang menjadi rekomendasi kami dalam menangani situasi ini di antaranya merumuskan peraturan desa yang mengatur dan mencegah aktifitas pembakaran lahan atau sabut kelapa," katanya.

Selain itu pihaknya juga memandang perlu adanya solusi dan rencana terpadu dalam pengelolaan dan pengolahan sabut kelapa, sehingga dapat dimanfaatkan dan tidak lagi memicu kebakaran akibat dimusnahkan dengan cara dibakar.

Presiden Direktur Minamas Plantation Mohd Ghozali Yahaya mengatakan pihaknya menginisiasi program pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan masyarakat desa sekitar perusahaan.

"Kami harapkan program kerja sama ini dapat menghasilkan solusi terbaik, dapat diterapkan dalam jangka panjang dan menjadi model sehingga dapat diterapkan di tempat lainnya," katanya.

Pihaknya juga mengharapkan dengan pendampingan yang diberikan tim peneliti LPPM Universitas Riau, dapat mendorong terwujudnya masyarakat desa yang peduli dan mandiri dalam pencegahan kebakaran hutan.

Adapun PT Bhumireksa Nusasejati adalah perusahaan yang tergabung dalam Kelompok usaha Minamas Plantation asal negeri jiran Malaysia. Di Riau, perusahaan ini memiliki lima lokasi kebun sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper