Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Bule Australia Ikut Berikan Kesaksian

Pria asal Sydney Australia, Christopher Burns, memberikan kesaksian soal dugaan penipuan yang dilakukan Yvonne Caroline Megawe, anak Margriet Megawe, untuk penggalangan dana bantuan pencarian Angeline saat dinyatakan hilang.
Relawan menyebarkan pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6/2015)./Antara-Fikri Yusuf
Relawan menyebarkan pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6/2015)./Antara-Fikri Yusuf

Kabar24.com, JAKARTA - Pria asal Sydney Australia, Christopher Burns, memberikan kesaksian soal dugaan penipuan yang dilakukan Yvonne Caroline Megawe, anak Margriet Megawe, untuk penggalangan dana bantuan pencarian Angeline saat dinyatakan hilang.

Yvonne adalah kakak angkat Angeline, bocah 8 tahun yang ditemukan tewas terkubur pada 10 Juni 2015.

Siti Sapurah alias Ipung, aktivis perlindungan anak sempat menyebutkan telah menyiapkan saksi berinisial C yang pernah aktif berkomunikasi dengan Yvonne terkait dengan penggalian dana dalam upaya menemukan Angeline.

Ipung sempat bertemu dan berbincang dengan C, pria berkebangsaan Australia yang telah sepuluh tahun menetap di Bali dan beristrikan orang Jawa.

"C ini bukan dari NGO. Dia peduli, karena dia juga punya anak umur 3 tahun," katanya. . Menurut Ipung, C sebenarnya orang yang membantu menemukan Angeline.

Perkenalan C dengan Yvonne bermula pada hilangnya Angeline. Berita hilangnya Angeline pun disebar melalui media sosial. Dari komunikas telepon dan layanan pesan singkat, Yvonne minta bantuan uang.

"Ada nomor rekening untuk transfer," ucap Ipung. Permintaan uang itu sampai Rp 250 juta. Ipung bahkan menuding Yvonne menjual berita hilangnya Angeline untuk mendapatkan uang.

C berusaha membantu apa saja yang dibutuhkan Yvonne untuk menemukan Angeline. "Yang penting, Angeline ketemu. Begitu bahasa pertama," ujar Ipung.

Akhirnya, C membuat selebaran berita hilangnya Angeline yang menghabiskan Rp 40 juta. "Setelah itu, muncul di media sosial. Yvonne bolak-balik menghubungi orang ini, dengan bahasa, bahwa ada orang dari Banyuwangi mengatakan Angeline dibawa ke Banyuwangi dan minta tebusan sekian, tolong transfer. Begitu bahasanya," tutur Ipung.

Besoknya, Yvonne mengatakan ada orang dari Sidoarjo mengirim pesan yang minta tebusan Rp 150 juta. Kalau tidak, Angeline tidak selamat. "Ada bukti SMS semuanya. Bukan cuma itu, Yvonne juga selalu mengejar," ucapnya.

"Kalau memang benar anak itu diambil orang, harusnya kan lapor polisi, kenapa dia minta uang," ujarnya. Gelagat aneh Yvonne ini tampaknya terbaca, sehingga C tidak mentransfer uang.

"Karena ada kecurigaan dari orang ini, sengaja (memakai) bahasa hilang ini untuk dibisniskan mendapatkan uang," tuturnya.

C sebenarnya juga sudah menyiapkan uang pribadinya sebesar Rp 20 juta. Menurut Ipung, ini merupakan salah satu indikasi keterlibatan Yvonne dalam kasus tersebut.

"Ada bukti SMS. Dia minta ditransfer secepatnya. Yvonne yang SMS. Tapi bahasanya SMS dari orang yang menculik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper