Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Sejumlah Bukti Indikasikan Keterlibatan Anak Margriet

Komisi Nasional Perlindungan Anak menyimpan sejumlah bukti yang mengindikasikan keterlibatan anak-anak Margriet Christina Megawe dalam kasus pembunuhan bocah Angeline (8).
Arist Merdeka Sirait (kanan)/Antara
Arist Merdeka Sirait (kanan)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Komisi Nasional Perlindungan Anak menyimpan sejumlah bukti yang mengindikasikan keterlibatan anak-anak Margriet Christina Megawe dalam kasus pembunuhan bocah Angeline (8).

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan masih menyimpan rekaman media dan hinaan dari Yvonne Caroline Megawe, anak Margriet, sebagai bukti keterangannya.

"Bukti-bukti itu masih saya simpan," ujar Arist, Senin (6/7).

Kecurigaan Arist muncul berdasarkan pengalamannya ketika membantu pencarian Angeline akhir Mei lalu. Arist menemui Margriet dan tersangka lainnya, Agustinus alias Agus pada 24 Mei 2015.

Saat itu, Arist sempat menawarkan bantuan kepada Margriet, tapi langsung ditolak ibu angkat Angeline tersebut. Selain itu, Arist bersama Kepala Kepolisian Daerah Bali, Ronny Sompie sempat melakukan tapak tilas perjalanan dari rumah ke sekolah Angeline sesuai permintaan keluarga.

Pada 26 Mei 2015, Arist dirisak keluarga Margriet pada laman Facebook yang dibuat Yvonne Megawe, anak tertua Margriet, untuk menginformasikan hilangnya Angeline. Arist disebut arogan, mencari popularitas, menghina, dan lainnya.

"Saya bingung kenapa saya jadi dianggap mengganggu, padahal saat itu saya mau membantu. Namun saya pikir saat itu keluarga mereka panik karena memikirkan nasib Angeline, jadi saya tidak hiraukan," katanya.

Kemudian, Arist mencoba menghubungi Yvonne untuk kembali menawarkan bantuan dan bermaksud meminta maaf apabila ia salah bicara. "Namun Yvonne malah meminta saya bicara dengan pengacaranya. Ini kan aneh".

Arist menduga ada persekongkolan di antara keluarga Margriet. Ditambah lagi adanya informasi terbaru dari kuasa hukum Agus, Hotman Paris Hutapea. Ia membeberkan bukti pesan pendek bahwa Yvonne meminta uang kepada seorang bule asal Australia untuk membantu pencarian Angeline.

Hotman mengetahui informasi ini dari Siti Sapurah, aktivis perlindungan anak dari Bali. Christopher Burn, sang donatur, datang setelah Yvonne mengiriminya pesan pendek yang diklaim Yvonne dari penculik Angeline. Yvonne meminta bantuan dana untuk menebus Angeline sebesar Rp 150 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper