Bisnis.com, DENPASAR—Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Denpasar menilai pertumbuhan ekonomi Bali masih bisa survive kendati ekonomi nasional masih melambat.
Kepala OJK Bali Zulmi memprediksi pertumbuhan ekonomi Bali tetap akan di atas rata-rata nasional. "Kondisi keuangan Bali masih cukup bagus, indikatornya penyaluran kredit tumbuh 14,2%, padahal nasional hanya 7,26%," ujarnya, Selasa (30/6/2015).
Dia menyatakan masyarakat di Bali harus bersyukur karena perekonomian wilayah ini ditopang pariwisata, dan pada pertengahan tahun ini tingkat hunian hotel di atas 50%. Hal tersebut menunjukkan meskipun ekonomi global melambat, tetapi hasrat wisman berwisata masih tinggi.
Diakuinya saat ini sejumlah keluhan diungkapkan oleh pedagang akibat lesunya perekonomian. Indikasi itu, lanjutnya, tercermin dari relatif tingginya suku bunga penjaminan LPS untuk BPR 10,25%, dan BI rate 7,5%.
Kondisi tersebut menandakan industri keuangan agak kesusahan dalam menjaring dana nasabah sehingga merayu masyarakat dengan suku bunga tinggi. Namun, hal tersebut sejatinya justru menyebabkan debitur harus mengeluarkan biaya tinggi untuk mengembalikan uang pinjaman. Lantaran bank menetapkan suku bunga tinggi kepada debitur untuk meraih pendapatan.
"Apalagi kondisi seperti ini, maka jual beli akan terpengaruh," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel