Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delapan Kali Digoyang Gempa, Warga Desa Klangon Madiun Resah

Dalam tiga bulan terakhir ini, wilayah Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Jawa Timur digoyang gempa dengan kekuatan bervariasi.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Kabar24.com, JAKARTA - Dalam tiga bulan terakhir ini, wilayah Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Jawa Timur digoyang gempa dengan kekuatan bervariasi.

Warga setempat resah dengan meningkatnya intensitas gempa yang terbilang jarang terjadi tersebut. Warga berharap ada penjelasan dari pemerintah daerah setempat.

Gempa yang terbaru terjadi pada Kamis, 25 Juni 2015

Gempa berkekuatan 4,2 skala richter yang berlokasi di titik 7.73 Lintang Selatan, 111.69 Bujur Timur dengan jarak 12 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Madiun dan berkedalaman 10 kilometer itu mengakibatkan bagian tembok dan lantai dari 58 rumah warga retak.

Retakan itu terjadi di sejumlah titik dengan panjang antara satu meter hingga tiga meter. Adapun lebarnya berkisar antara dua millimeter hingga lima sentimeter. Akibat lainnya adalah pecahnya genteng di sejumlah rumah warga di Dusun Pohulung.

"Kami ingin tahu apa penyebabnya. Ada kemungkinan terjadi gempa susulan atau tidak,’’ kata Marsono (40), salah satu warga Desa Klangon.

Apabila penyebab gempa sudah diketahui, paparnya, memudahkan warga melakukan antisipasi dini penyelamatan diri. Hal ini diharapkan mampu menekan kepanikan dan meningkatkan sikap tanggap bencana.

Bupati Madiun, Muhtarom menyatakan bahwa langkah utama yang dilakukan petugas dalam menangani gempa di Desa Klangon dengan mengidentifikasi kemungkinan adanya korban manusia. Setelah itu mendata kerusakan rumah maupun insfrastruktur yang terjadi.

"Kalau untuk mengetahui penyebab gempa akan kami koordinasikan dan konsulitasikan dulu kepada pihak BMKG sebagai pihak yang berkompeten," katanya.

Apabila diperlukan, Muhtarom mengatakan petugas BMKG akan didatangkan untuk mengkaji penyebab gempa yang sudah delapan kali dirasakan warga Desa Klagon.

Nantinya, rekomendasi dari penelitian itu dijadikan dasar bagi pemkab untuk melakukan langkah selanjutnya.

"Kalau memang harus direlokasi, pemerintah akan bersikap," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper